Jakarta, suarabali.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan TNI siap mendukung dan membantu Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), terutama di wilayah rawan konflik dan terpencil, demi kepentingan dan kelancaran tugas Bawaslu.
“TNI selalu siap membantu, kalau itu untuk kepentingan dan keselamatan bangsa,” kata Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto saat menerima kunjungan Ketua Bawaslu Abhan, SH bersama sejumlah stafnya di ruang tamu Panglima TNI, Jl. Merdeka Barat No. 2, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2018).
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI didampingi Asintel Panglima TNI, Aster Panglima TNI, dan Kapuspen TNI.
“Sesuai Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, sudah menjadi tugas dan tanggung jawab TNI dalam menjaga keselamatan bangsa dan negara. TNI tetap berkomitmen dan menjunjung tinggi netralitas. Hal ini tidak bisa ditawar-tawar lagi,” kata Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Bawaslu Abhan mengucapkan terima kasih kepada Panglima TNI yang berkenan menerima audiensi dan silaturahmi sekaligus menyampaikan hal-hal penting terkait pelaksanaan pengawasan Pilkada, Pileg, dan Pemilu.
Abhan menyampaikan bahwa tahapan Pilkada sudah berjalan dan kampanye sudah dimulai sejak 15 Februari 2018 hingga 26 Juni 2018. Di tengah pelaksanaan tahapan kampanye, menurut dia, ada potensi kerawanan di beberapa daerah.
“Kami sudah mengantisipasi hal tersebut melalui koordinasi secara terus-menerus dengan jajaran TNI dan Polri,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Abhan juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran Panglima TNI beberapa waktu lalu pada acara Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang dan Politisasi SARA untuk Pilkada 2018 Berintegritas.
“Kehadiran Panglima TNI memberikan dampak positif kepada publik untuk bersama-sama menciptakan setiap tahapan kampanye Pilkada 2018 bebas dari pengaruh politik transaksional dan SARA,” katanya.
Ketua Bawaslu juga berterima kasih kepada Panglima TNI atas komitmen TNI yang menjunjung tinggi netralitas, termasuk anggota TNI yang ikut kontestasi dalam Pilkada harus mengundurkan diri.
Selain itu, Abhan juga mengatakan jajaran Bawaslu akan banyak berkoordinasi dengan aparat TNI di wilayah tentang bantuan transportasi, khususnya yang sulit dijangkau seperti daerah-daerah rawan dan terpencil di wilayah Indonesia.
“Mohon bantuan TNI terkait pengamanan dan keamanan, khususnya menghadapi berbagai dinamika situasi dalam proses Pilkada, Pileg, dan Pilpres yang akan datang,” harapnya. (Sir)