Denpasar, Suarabali.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bertemu dengan 24 komunitas di Bali untuk membahas isu-isu terkait keberlanjutan lingkungan.
Sandiaga menjelaskan, pemerintah senantiasa mendengarkan aspirasi seluruh elemen masyarakat, termasuk komunitas, untuk menyampaikan masukan, khususnya terkait pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan lingkungan.
“Mulai dari aspek pengelolaan sampah, penggunaan energi baru terbarukan, hingga terciptanya Bali yang diharapkan sesuai dengan isu kelestarian lingkungan dan produk-produk wisata yang menunjang. Termasuk pula penanaman mangrove yang ternyata juga menjadi minat yang tinggi dari wisatawan,” kata Sandiaga saat kegiatan Netas: Temu Komunitas yang dihadiri 75 peserta dari 24 komunitas di Café Stuja Sanur, Selasa (16/5/2023).
Sandiaga sempat mendengar masukan dari Komunitas Sungaiwatch terkait perilaku masyarakat mengelola sampah rumah tangga seperti eco enzim yang ternyata bisa mengurangi 60 persen sampah organik.
“Saya apresiasi kepada Sungaiwatch melalui gerakannya untuk mendorong masyarakat agar bisa mengelola sampah lebih baik. Mari kita mengurangi dan mengelola sampah kita lebih baik kedepan,” ujarnya.
Sandiaga yakin sektor-sektor yang berkaitan dengan ekonomi hijau ini akan mampu membuka peluang usaha dan lapangan kerja.
“Tadi saya juga bercerita kalau perusahaan-perusahaan yang fokus kepada keberlanjutan lingkungan ternyata memiliki masa depan yang cerah dan Bali bisa menjadi pusat ekonomi hijau Indonesia kedepan,” ujarnya.
Hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam kesempatan tersebut, Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis Brigjen TNI Ario Prawiseso, Kepala Biro Komunikasi Kemenprekraf I Gusti Ayu Dewi Hendriyani, dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun. (Rls)