Merak, Suarabali.co.id – Pemerintah akhirnya mengambil kebijakan untuk menambah jumlah tugboat yang dioperasikan di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, guna memperlancar keluar-masuk kapal yang bersandar di dermaga itu.
Jumlah tugboat di Pelabuhan Ciwandan yang sebelumnya beroperasi dua unit ditambah menjadi empat unit.
Keputusan penambahan jumlah tugboat tersebut disampaikan Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Hendro Sugiatno usai rapat evaluasi di Kantor ASDP Merak, Minggu (16/4/2023).
Rapat itu juga melibatkan unsur Polri, diantaranya hadir Wakapolda Banten Brigjen Pol. Sabilul Alif.
“Kapal tugboat ditambah jadi empat,” kata Hendro.
Sebelumnya, antrean truk mencapai 8-16 jam pada Sabtu kemarin hingga hari ini untuk bisa menyeberang dari Pelabuhan Ciwandan ke Bakauheni, Lampung Selatan.
Salah satu penyebabnya adalah jumlah tugboat yang dioperasikan hanya dua unit. Tugboat ini berfungsi untuk memandu kapal besar keluar-masuk dermaga untuk bersandar.
Dengan penambahan jumlah tugboat menjadi empat unit, kapal bisa lebih cepat keluar-masuk dermaga.
Selain itu, Hendro Sugiatno juga mengklarifikasi penyebab terjadinya antrean truk menuju Pelabuhan Ciwandan. Menurut dia, banyak sopir truk yang enggan masuk kapal rute Pelabuhan Ciwandan menuju Pelabuhan Panjamg, Bandar Lampung.
“Banyak sopir truk maunya ke Pelabuhan Bakauheni, sementara kapal yang tersedia tujuan Pelabuhan Panjang,” katanya.
Hendro juga mengatakan pihaknya akan mengambil kebijakan situasional dengan mengalihkan truk ke Pelabuhan Merak apabila terjadi penumpukan di Pelabuhan Ciwandan.
“Itu jika situasi di Pelabuhan Merak lengang dan di Pelabuhan Ciwandan padat,” katanya.
Menurut dia, petugas di Kilometer (Km) 68 akan memberitahukan kepada para sopir truk jika ada pengalihan penyeberangan dari Pelabuhan Ciwandan ke Pelabuhan Merak dan sebaliknya. (TIM)