• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Jumat, 23 Mei 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Anak Pejabat Era Soeharto Tewas saat Lawan Eksekusi Rumah di Jaksel

Ardi by Ardi
September 12, 2024
in Nasional
0
Anak Pejabat Era Soeharto Tewas saat Lawan Eksekusi Rumah di Jaksel
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

JAKARTA, suarabali.co.id – Hanif Radinal, anak Radinal Mochtar, mantan Menteri Zaman Presiden Soeharto meninggal dunia di lokasi eksekusi bangunan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Kamis (12/9/2024).

Hanif Radinal berada di lokasi untuk mempertahankan asetnya di Jalan Lebak Bulus III No 15 Cilandak, Jakarta.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan di bawah pimpinan mengeksekusi bangunan juru sita Ausni Mainur.

Aparat kepolisian dan TNI ikut serta mengamankan jalannya sita eksekusi. Selain itu juga ada massa lain yang ikut.

Sementara pihak Hanif Radinal, anak Radinal Muchtar menteri PU zaman Soeharto dibantu puluhan massa berseragam loreng merah hitam.

Kedua massa dipisahkah pagar besi yang dilengkapi kawat berduri.

Kericuhan memanas saat juru sita PN Selatan yang dipimpin Ausri Mainur mendekati pagar besi di sisi kiri didampingi aparat kepolisian.

Hanif Radinal maju untuk menghadapi Ausri Mainur di dampingi sejumlah massa. Keduanya berdebat panas.

Hanif Radinal meminta eksekusi ditunda dulu karena masih ada proses persidangan yang berjalan.

“Mohon ditunda dulu, masih ada persidangan,” kata anak Radinal Muchtar, menteri zaman Soeharto.

Tubagus Noorvan pengacara Hanif Radinal juga ikut berdebat dengan juru sita untuk meminta penyitaan ditunda dulu.

Namun juru sita PN Selatan tetap membacakan putusan sita. Usai putusan dibacakan, seorang pria berkaos putih maju. Ia membawa palu dan menggedor gembok di pagar sisi kiri.

Hanif Radinal menahan palu itu hingga jarinya berdarah. Melihat hal itu, pria berkaos putih mundur.

Seorang pria berbadan besar berpakaian ormas loreng merah hitam meminta eksekusi jangan pakai kekerasan demi menghindari bentrok massa.

Namun giliran massa pro eksekusi penyitaan di sisi kanan menggebrak dan mendorong pagar berlapis kawat duri. Pagar digoncang untuk dijebol.

Massa pro Hanif Radinal berpakaian loreng merah hitam menahan pagar. Kedua massa berhadapan.

Massa nyaris bentrok. Polisi dan tentara yang tak ingin bentrok berdarah menyeruak dan meneriakkan siapapun yang anarkis akan diangkut ke Bareskrim. Polisi dan tentara maju memisahkan kedua massa ormas.

Hanif Radinal dan juru sita Ausri Mainur kembali berhadapan di sisi kanan. Dalam sebuah momen, Ausri Mainur mengangkat Hanif Radinal dan membawanya masuk dalam bopongan.

Ausri Mainur berbadan besar sehingga mudah mengangkat Hanif Radinal yang berbadan kecil. Ausri Mainur kemudian menurunkan Hanif Radinal di pelataran.

Selang bebebapa saat kemudian Hanif Radinal pingsan. Istrinya menangis tersedu-sedu berupaya membuat suaminya bangun.

Pihak keluarga kemudian marah-marah pada juru sita karena ambulans tak ada. Pingsannya Hanif Radinal sekitar 10 menit. Sebanyak 2 polwan ikut membantu agar Hanif Radinal siuman.

Beberapa saat kemudian karena ambulans tak ada, Hanif Radinal dibawa sebuah mobil kijang innova abu-abu ke rumah sakit.

Selang 30 menit kemudian, seorang pria yang mengaku keluarga Hanif berteriak akan menuntut juru sita. “Pak Hanif meninggal, kita akan tuntut penyitaan ini,” katanya menyebut Hanif dibawa RS Mayapada Lebak Bulus dan meninggal.

Previous Post

AMSI Bali Perkuat Kolaborasi dengan Bawaslu Tangkal Hoaks

Next Post

Warga Denpasar Antusias Jumpa Koster

Next Post
Warga Denpasar Antusias Jumpa Koster

Warga Denpasar Antusias Jumpa Koster

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

2 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

2 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

2 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

2 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In