Denpasar, suarabali.com – Aktivitas Gunung Agung saat ini terus menurun, baik dari kegempaan maupun asap yang dihembuskan dari gunung yang berada di Karangasem tersebut.
Berdasarkan laporan Anwar Sidiq, dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Agung ketinggian asap sulfatara Gunung Agung menurun.
Dia mengatakan, pada pukul 00.00 hingga 06.00 Wita pada Senin (20/11/2017) asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200-500 meter di atas puncak kawah.
Sementara itu dari pukul 06.00 hingga 12.00 Wita ada asap sulfatara berwarna putih dengan intensitas sedang dengan ketianggan 400 meter.
Sedangkan jumlah gempa pada pukul 06.00 hingga 12.00 Wita hanya 4 kali.
Kegempaan tersebut ada gempa Vulkanik Dangkal terjadi 1 kali, Vulkanik Dalam ada 2 kali, dan tektonik jauh terjadi 1 kali.
Sementara aktivitas pada pukul 00.00 hingga 06.00 Wita hanya terjadi gempa 10 kali.
Sepuluh kali gempa itu diantaranya ada gemla Vulkanik Dangkal sebanyak 7 kali dengan durasi 8 hingga 22 detik. Dan gempa Vulkanik Dalam hanya ada 3 kali dengan durasi 16 hingga 42 detik.
Sampai saat ini rekomendasi untuk masyarakat dan wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya yaitu di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area di dalam radius 6 kilo meter. Ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timurlaut dan Tenggara-Selatan-Baratdaya sejauh 7,5 km.
Dan zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling terbaru.(Dsd)