• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Rabu, 15 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Kemenkes Siapkan 1.400 Tenaga Kesehatan di Asian Games 2018

by
April 2, 2018
in Nasional
0
Kemenkes Siapkan 1.400 Tenaga Kesehatan di Asian Games 2018

Ilustrasi. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Kementerian Kesehatan melakukan berbagai persiapan untuk menyukseskan Asian Games 2018 yang akan digelar pada 18 Agustus – 2 September 2018 di DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten.

Event olahraga internasional ini merupakan kegiatan dengan karakteristik khusus yang dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu, di tempat tertentu, dan memerlukan penanganan khusus. Artinya, diperlukan pelayanan kesehatan yang optimal dalam kegiatan tersebut.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Untuk itu, diperlukan persiapan yang matang dan petugas kesehatan harus bekerja secara profesional dalam memberikan pelayanan terbaik. Kesehatan atlet sangat diperhatikan. Itu sebabnya, diperlukan tenaga kesehatan yang ahli di bidang emerjensi dan kedokteran olahraga.

Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek mengatakan tidak ingin adanya kasus kematian, cedera, atau cacat pada atlet yang sedang bertanding. Untuk itu, kata dia, diperlukan pelatihan khusus terkait emergency in sport event guna menguatkan kompetensi petugas kesehatan di Asian Games dan Asian Para Games.

“Dalam Asian Games dikenal istilah no medical no games. Artinya, bagi petugas kesehatan yang akan ditugaskan harus sudah berada di tempat sebelum pertandingan dimulai. Tolong ini diperhatikan.Untuk itu, saya minta kepada semua pimpinan instansi petugas Asian Games agar membebastugaskan petugas ini selama Asian Games berlangsung. Jangan sampai pertandingan ditunda apalagi sampai dibatalkan hanya karena ketiadaan petugas kesehatan,” kata Nila Moeloek saat pembukaan acara Refreshing Workshop Emergency in Sport Event di Jakarta, Senin (2/4/2018).

Kementerian Kesehatan melakukan Workshop Emergency In Sport Event pada 2017 sebanyak tujuh angkatan yang dilaksanakan di DKI Jakarta, Bandung, dan Palembang. Pada 2018 ini akan dilaksanakan Refreshing Workshop Emergency In Sport Event sebanyak enam angkatan yang diselenggarakan di DKI Jakarta, Bandung, dan Palembang.

Kemenkes juga bersama Indonesia Asian Games Organizing Committee (Inasgoc) menyiapkan 1.400 tenaga kesehatan yang terdiri dari 407 dokter, 813 perawat, dan 180 fisioterapis yang akan didistribusikan ke DKI Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Banten. Mereka direkrut dari RS, Dinas Kesehatan, dan TNI.

Khusus untuk kebutuhan rujukan pasien bagi atlet, Kemenkes telah menyediakan 25 unit ambulans emerjensi super VVIP baru yang akan digunakan oleh Inasgoc dan Indonesia Asia Para Games Organizing Committee (Inapgoc) sebagai panitia nasional penyelenggaraan Asian Games dan Asian Para Games 2018. Ambulans juga sudah disediakan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dinas Kesehatan Sumatera Selatan, dan Dinas Kesehatan Jawa Barat.

Kementerian Kesehatan selaku penanggungjawab bidang pelayanan kesehatan sesuai Instruksi Presiden No 2 Tahun 2016 tentang Dukungan Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, telah melakukan berbagai persiapan, yakni pemenuhan tenaga kesehatan untuk ditempatkan di sekitar area pertandingan berupa medical station, medical center maupun di poliklinik, pemenuhan penyiapan ambulans serta penyiapan RS rujukan.

Berdasarkan jumlah cabang olahraga, Kementerian Kesehtan membutuhkan 98 medical station, 21 medical center, 2 poliklinik, dan 21 RS rujukan. Selain itu, Kemenkes juga menyiapkan beberapa layanan.

Pertama, bidang kesehatan lingkungan dan surveilans untuk melakukan evaluasi vektor dan binatang pembawa penyakit di venue, memberikan pembekalan pengendalian vektor terhadap koordinator venue, pemantauan lingkungan di venue, wisma atlit, dan lingkungan sekitar.

Kedua, bidang layanan kesehatan dan gawat darurat: melakukan koordinasi dengan unit terkait di Kementerian Kesehatan dalam mendukung penyelenggaraan bidang kesehatan, mendukung penyiapan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan terlatih, dokter dan dokter spesialis yang mendukung pelaksanaan layanan kesehatan.

Ketiga, bidang keamanan pangan: melakukan pemantauan penyediaan makanan, pengawasan keamanan makanan di venue, wisma atlit, dan restoran, pemantauan air bersih di venue, wisma atlet, hotel dan lingkungan sekitar.

Keempat, bidang komunikasi dan penyebaran informasi: menyebarkan media komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dalam bentuk infografis dan rilis berita menggunakan media cetak, elektronik dan media sosial, melaksanakan media monitoring tentang situasi perkembangan kesehatan di wilayah venue maupun daerah penyangga dan sekitarnya, penyebarluasan informasi terkait perilaku hidup bersih dan sehat di tempat umum, tayang di TV nasional, TV lokal, pameran, website, twitter dan facebook, penerbitan buku saku tentang informasi terkait Asian Games dan Asian Para Games.

Khusus untuk peningkatan kualitas SDM, Kementerian Kesehatan berkerja sama dengan berbagai organisasi profesi, yakni Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perhimpunan Dokter Ahli Emergensi Indonesia (PERDAMSI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga (PDSKO) menyusun modul pelatihan emergency in sport event. Pelatihan ini baru pertama kali diadakan di Indonesia, dengan menggunakan modul dan trainer sesuai standar kompetensi yang ada. (*/Sir)

 

Previous Post

Pastika Minta ASN Bali Bertanggung Jawab dalam Pengabdian

Next Post

Koster-Ace Kunjungi ‘Habitat’ Kubu Hobbit di Buleleng

Next Post
Koster-Ace Kunjungi ‘Habitat’ Kubu Hobbit di Buleleng

Koster-Ace Kunjungi ‘Habitat’ Kubu Hobbit di Buleleng

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In