Denpasar, suarabali.com – Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Bali untuk terus mengasah kemampuan dan bertanggung jawab dalam pengabdian. Sebab, mendapat kesempatan menjadi ASN merupakan sebuah kehormatan.
“Tugas sebagai ASN, artinya kita diberi kepercayaan mengemban tugas untuk memenuhi hak-hak rakyat, khususnya yang berkaitan dengan kesejahteraan mereka,” kata Pastika saat memimpin Apel Disiplin di halaman Kantor Gubernur Bali, Senin (2/4/2018).
Agar dapat mengemban amanat dengan baik, Pastika minta seluruh ASN menanamkan rasa tanggung jawab dan semangat melayani. “Ingat, semua fasilitas yang kita gunakan adalah kepercayaan rakyat. Jadi, kita punya kewajiban untuk melayani mereka dengan sebaik-baiknya,” ujarnya seraya mengingatkan bahwa saat ini masih ada sebagian rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan.
Masih dalam pengarahannya, Pastika juga menyampaikan apresiasi atas peningkatan disiplin dan loyalitas yang ditunjukkan ASN di lingkungan Pemprov Bali.
“Saya merasa bangga dengan peningkatan disiplin dan loyalitas yang ditunjukkan ASN dalam kurun waktu 10 tahun kepemimpinan saya. Saya berharap, semangat ini dapat lebih ditingkatkan di masa-masa mendatang,” tandasnya.
Pada apel disiplin ini, juga diserahkan SK Kenaikan Pangkat periode April 2018. Tercatat sebanyak 1.938 usul kenaikan pangkat PNS periode 1 April 2018 di lingkungan Pemprov dan Kabupaten/Kota se-Bali.
Usulan tersebut terdiri dari kenaikan pangkat golongan IV/b ke bawah sebanyak 1.882 usul dan golongan IV/c ke atas sebanyak 56 usul. Sebagian dari usul tersebut telah rampung diproses dan secara simbolis SK-nya diserahkan kepada empat orang perwakilan pada pelaksanaan apel disiplin.
Pastika mengingatkan, kenaikan pangkat merupakan kehormatan yang harus diikuti dengan upaya peningkatan kualitas diri. “Kalau naik pangkat, itu artinya harus makin pintar. Bukan sebaliknya, tambah bodoh,” ucapnya.
Dia juga berharap agar pegawai dengan tingkat kepangkatan lebih tinggi dapat menjadi teladan bagi mereka yang berpangkat lebih rendah. “Buat diri kita layak dengan pangkat yang melekat, malu kalau kelakuan tetap sama,” pungkasnya. (*/Sir)