Denpasar, suarabali.com – Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Devi Kamil Syahbana mengatakan, menindaklanjuti laporan dari warga Desa Kesimpar Kecamatan Abang, Karangasem yang sebelumnya melaporkan adanya penurunan debit sumber air di desa tersebut yang disertai dengan kenaikan suhu mata air.
“Kami hari ini dari Tim Tanggap Darurat PVMBG untuk Gunung Agung telah melakukan pemeriksaan visual, pengukuran suhu air dan pengumpulan keterangan lainnya dari warga sekitar,”katanya di Denpasar, Senin (20/11/2017).
Dia mengatakan, bahwa hasil pemeriksaan tim dimana suhu air berkisar antara 24.2 – 24.5 C. Air tampak bening, tidak berbau, dan tidak ada sesuatu yg bersifat anomali di lokasi mata air.
Selain itu juga berdasarkan keterangan dari warga yang sering sembahyang di lokasi mata air tersebut juga menyatakan bahwa tidak ada perubahan yang terjadi pada mata air.
“Tidak ada perubahan debit maupun suhu air, termasuk selama krisis kegempaan Gunung Agung,”paparnya.
Pihaknya menerangkan, upaya kesiapsiagaan untuk mengantisipasi perubahan atau anomali mata air tim PVMBG telah memasang peralatan monitoring suhu air tambahan pada mata air Kesimpar dengan sampling rate suhu setiap 1 jam.
“Sehingga saat ini suhu air pada mata air tersebut sudah dimonitor secara continue,” tutupnya.
Saat ini aktivitas Gunung Agung masih berada dilevel III. Dan aktivitasnya cenderung menurun baik dari kegempaan maupun asap yang dikeluarkan gunung tersebut. Seperti diketahui bahwa ketika ada perubahan disumber mata air bisa menjadi salah satu tanda gunung akan meletus. (Dsd)