• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Rabu, 15 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI, BRIN Dorong  Semua Pihak Lakukan Riset Agroindustri 

Handa by Handa
Juli 31, 2024
in Nasional
0
Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI, BRIN Dorong  Semua Pihak Lakukan Riset Agroindustri 
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Badan Riset dan Inovasi Nasional

Jakarta, suarabali co.id – Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Ekonomi Industri, Jasa, dan Perdagangan BRIN Delima Hasri Azahari mengungkapkan, sektor pertanian berkontribusi sebesar 12,53 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2023 dan menyerap 29,8 persen tenaga kerja per Februari 2024.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Hal Ini menunjukkan bahwa sektor ini bukan hanya fondasi ekonomi nasional, tetapi juga penyedia lapangan kerja utama,” kata Delima Hasri Azahari dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Untuk itu, BRIN mendorong  upaya seluruh pihak untuk melakukan riset agroindustri guna mengangkat pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam menuju Indonesia Emas 2045.

Delima menegaskan agroindustri memiliki kontribusi yang signifikan terhadap PDB dan tenaga kerja. Di samping itu, lanjutnya, ketahanan pangan memiliki pengaruh dalam menjaga stabilitas inflasi.

“Komoditas pertanian seperti beras, cabai merah, dan bawang merah, memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas inflasi. Sektor ini juga vital untuk keamanan pangan, khususnya dalam menyediakan sumber pangan, pakan, serat, dan bahan bakar alternatif,” ujarnya dikutip dari antaranews.com.

Delima mengungkapkan hasil perdagangan agroindustri memiliki nilai ekspor pertanian yang mencapai 52,9 miliar dolar AS, sedangkan impornya mencapai 30,3 miliar dolar AS pada tahun 2023.

Namun demikian,  di balik kontribusi yang besar, ia menilai sektor pertanian Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti halnya tingkat kemiskinan di daerah pedesaan mencapai 11,8 persen pada Maret 2024, dengan 62 persen petani merupakan petani kecil. Selain itu sektor ini berkontribusi terhadap 13 persen emisi Gas Rumah Kaca (GRK).

Padahal, lanjut Delima, partisipasi Indonesia dalam Global Value Chain (GVC) adalah 12,9 persen untuk forward participation dan 10,1 persen untuk backward participation.

“Hal ini menunjukkan pentingnya sektor agroindustri dalam perdagangan global dan potensi besar untuk pertumbuhan lebih lanjut,” ujarnya.

Oleh karena itu Delima menegaskan pentingnya riset dan inovasi di bidang agroindustri yang menjadi kunci untuk mendorong pembangunan ekonomi Indonesia.

Beberapa manfaat dari agroindustri, paparnya, meliputi penambahan nilai, inovasi teknologi, penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok rentan.

“Inovasi dan teknologi dalam agroindustri dapat meningkatkan produktivitas dan mengelola limbah dengan lebih baik. Selain itu, industri ini juga dapat menyerap banyak tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan bagi kelompok rentan,” katanya.

Lebih lanjut Delima menekankan pengembangan agroindustri menghasilkan aktivitas ekonomi yang signifikan, serta memungkinkan negara berkembang untuk meningkatkan kapasitas produksi dan manufaktur industri.

Teknologi dan inovasi baru, sambungnya, memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas dan mengelola limbah.

“Pengembangan agroindustri adalah langkah strategis untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk mewujudkannya,” ucap Delima Hasri Azahari. (*/ant)

Previous Post

Sapa Wartawan, PJ Gubernur Bali Siap Ikuti Seleksi Capim KPK

Next Post

Satresnarkoba Polres Buleleng Tangkap Pengedar Sabu, Barang Bukti 4,75 Gram Diamankan

Next Post
Satresnarkoba Polres Buleleng Tangkap Pengedar Sabu, Barang Bukti 4,75 Gram Diamankan

Satresnarkoba Polres Buleleng Tangkap Pengedar Sabu, Barang Bukti 4,75 Gram Diamankan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In