Jakarta, Suarabali.co.id – Anggota Komisi IX DPR RI Arzeti Bilbina meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali menerapkan inovasi bakteri Wolbachia guna menekan jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD).
Pasalnya, menurut dia, total kasus DBD di Kota Denpasar sampai tanggal 4 Mei 2023 sebanyak 979 kasus. Kasus terbanyak berada di Kecamatan Denpasar Selatan, sebanyak 389 kasus.
“Saat ini sudah ada inovasi bakteri Wolbachia dimana nyamuk betina disuntikkan bakteri, sehingga nanti pada saat dia bertelur maka tidak akan mengeluarkan nyamuk-nyamuk kecil, karena telur itu tidak menetas. Itu bisa diterapkan disini (Bali),” kata Arzeti usai kunjungan kerja reses Komisi IX DPR di Denpasar, Bali, baru-baru ini.
Legislator Fraksi PKB itu mengatakan nyamuk DBD sedang berkembang cepat di hampir semua daerah di Indonesia. Sehingga, harus ada antisipasi cepat yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan melibatkan masyarakat.
“Nyamuk DBD sedang cepat dan luar biasa perkembangannya. Jadi, ini satu pertimbangan baik untuk menerapkan inovasi Wolbachia di Bali. Kita lihat di Australia bisa dikatakan 80 persen mereka sukses melakukan inovasi ini,” tambah Arzeti.
Legislator Dapil Jawa Timur I itu menegaskan, peran pemerintah adalah mengajak atau mengedukasi masyarakat tentang DBD tersebut. Kemudian masyarakat sendiri pun melakukan hal-hal positif untuk pencegahan terkena DBD, misalnya 3M, memakai obat nyamuk, dan menggunakan kelambu saat tidur.
“Wolbachia ini salah satu terobosan yang baik untuk pemusnahan nyamuk-nyamuk DBD. Tetapi, salah satu yang paling penting adalah keterlibatan masyakarat dan pemerintah menjadi satu kesatuan, sehingga penyakit-penyakit yang memang difokuskan pemerintah, salah satunya DBD ini bisa kita cegah bersama,” tutur Arzeti. (Rls)