Denpasar, suarabali.com – Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra melepaskan 141 mahasiswa peserta on job training (OJT) Balai Pendidikan dan Pelatihan Enginering (BPLE) Tiara Course di kampusnya, Minggu (11/2/2018).
Acara pelepasan mahasiswa peserta OJT tersebut juga dihadiri Kadisnaker SP Kota Denpasar I Gusti Agung Rai Anom Suradi, Kadisdikpora I Wayan Gunawan, dan Kadiskop UKM Made Erwin Suryadarma Sena.
Rai Mantra mengatakan hingga saat ini, lembaga pelatihan di Kota Denpasar mampu memberikan dampak maksimal dalam menyiapkan SDM Kota Denpasar yang berkualitas dan mampu bersaing.
“Lembaga pendidikan dan pelatihan sangat baik dan produktif dalam meningkatkan kualitas SDM, sehingga mampu bersaing di dunia kerja,” kata Rai Mantra.
Saat ini, menurut Rai Mantra, Indonesia, khususnya Bali, telah menghadapi Masyaralat Ekonomi Asean (MEA) yang berdampak terhadap persaingan global yang sangat ketat. Sehingga, diperlukan SDM berkualitas dan kompeten untuk mengimbangi persaingan.
“Jika sudah banyak Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, tentu SDM semakin berkualitas. Sebab, Lembaga Pendidikan dan Pelatihan sejatinya merupakan wadah investasi SDM yang berkualitas, sehingga tidak berlu khawatir dengan adanya MEA,” paparnya.
Walaupun SDM yang dihasilkan Lembaga Pendidikan dan Peatihan sudah siap bekerja, tetapi Rai Mantra berharap agar mereka mampu menjadi seorang wirausaha dan mencetak lapangan kerja baru.
“Nantinya kalau sudah berpengalaman dalam bekerja, harus bergerak menjadi wirausaha. Jangan takut gagal, karena itu adalah kesuksesan yang tertunda. Jadikan kegagalan sebagai guru dengan tetap menjaga pemahaman sepiritual, intelektual, dan emosional,” ujarnya.
Direktur BPLE Tiara Course Putu Ria Wijayanti mengatakan mahasiswa yang mengikuti OJT ini sebanyak 141 orang dari tiga jurusan, yakni Engineering Mechanical dan Electrical sejumlah 65 orang, Engineering Otomotif 63 orang, dan Administrasi Bisnis 13 orang.
Semua mahasiswa tersebut akan mengikuti OJT selama 3 sampai 6 bulan di beberapa perusahaan seperti hotel, bengkel, showroom, dealer, dan kontraktor. Sedangkan mahasiswa yang telah bekerja, boleh melaksanakan OJT di perusahaan tempatnya bekerja.
“Harapan kami, nantinya seluruh mahasiswa yang mengikuti OJT dapat membaca peluang sebaik mungkin, sehingga mampu menjadi pijakan untuk mencapai pekerjaan dan karier yang baik kedepanya,” pungkasnya. (Dsd/Sir)