• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Kamis, 16 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Tari Belibis dari Bali Akan Ditampilkan di Festival Budaya di Inggris

by
Juni 25, 2018
in Nasional
0
Tari Belibis dari Bali Akan Ditampilkan di Festival Budaya di Inggris

Tari Belibis dari Bali. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Tari Belibis dari Bali akan ditampilkan di ajang festival budaya antar bangsa, Llagollen International Musical Eisteddfod di Wales, Inggris pada 3-8 Juli 2018. Tari tersebut akan ditampilkan oleh tim misi budaya Al-Izhar Pondok Labu, Jakarta, yang didukung Kementerian Pariwisata.

Selain Tari Belibis dari Bali, juga akan ditampilkan Tari Kipah dari Aceh, Tari Muda Mudi dari Papua, dan Tari Nagekeo Bangkit dari Flores, Nusa Tenggara Timur.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata, Guntur Sakti mengatakan dipilihnya empat tarian tersebut untuk dilombakan bukan tanpa alasan. Apalagi, ajang festival budaya ini akan diikuti lebih dari 5.000 penyanyi, penari, dan pemusik dari sekitar 50 negara.

“Untuk berkompetisi di tingkat global, tim Al-Izhar sudah mempersiapkan semuanya sesuai standar global. Tim ini sudah terkurasi dengan baik, dari kostumnya, koreografinya, musiknya, dan kerja sama dalam penampilan di event nanti,” kata Guntur Sakti dalam sambutannya pada Gelar Pamit SMA Al- Izhar Goes to International Folklore Competition di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Sabtu (23/6/2018).

Untuk kategori tari tradisional, pihak Llagollen International Musical Eisteddfod memberikan sejumlah ketentuan, antara lain orisinalitas, koreografi tidak boleh jauh dari budaya asli, serta ada lagu yang dinyanyikan oleh penari.

Tari Belibis dari Bali mengisahkan Prabu Angling Drama yang dikutuk menjadi burung Belibis. Tarian Belibis menampilkan gerakan yang dinamis dan harmonis dengan gamelan sebagai pengiring.

Tari Kipah dari Aceh yang menggambarkan kerja sama dalam masyarakat, memiliki gerakan dinamis serta menggunakan kipas sebagai properti untuk menghasilkan suara-suara unik dalam penampilannya.

Tarian Muda-Mudi Papua yang menjadi salah satu unggulan dalam festival nanti merupakan tarian kelompok yang menggambarkan persahabatan, khususnya di kalangan remaja laki-laki dan perempuan.

Tarian Nagekeo Bangkit dari Flores NTT menampilkan gerakan feminin dan dinamis, serta menceritakan tentang solidaritas dan persatuan.

Penata tari dari Sanggar Gema Citra Nusantara, Mira Arismunandar, mengatakan pemilihan empat tarian tersebut berdasarkan riset dan konsultasi sebelumnya dengan para pakar. “Tarian ini dibuat tidak dikarang atau dibuat asal-asalan. Sebelum diajarkan kepada para siswa Al-Izhar, kami melakukan riset terlebih dahulu dan mengonsultasikan gerakan bersama pakarnya,” ujar Mira Arismunandar.

Direktur Utama Al Izhar, Aniyani Arifin menjelaskan keberangkatan tim yang terdiri dari siswa ini ke festival budaya antarbangsa Llagollen International Musical Eisteddfod bukan hanya untuk berlomba, tetapi juga merupakan penanaman kecintaan terhadap budaya nusantara. “Lewat pegelaran tari tersebut, siswa-siswi akan membawa harum nama Indonesia ke luar,” kata Arniyani.

Diharapkan keterlibatan Indonesia dalam festival dunia ini akan memberi dampak yang baik untuk semua sektor, termasuk pariwisata. Dimana budaya Indonesia semakin mendunia dan dikenal, sehingga menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia. (*/Sir)

Previous Post

Informasi tentang Penetapan Formasi Tenaga Honorer Ternyata Hoax

Next Post

Kemenpar Kenalkan Rumah Desa di Ulun Danu Beratan Tabanan

Next Post
Kemenpar Kenalkan Rumah Desa di Ulun Danu Beratan Tabanan

Kemenpar Kenalkan Rumah Desa di Ulun Danu Beratan Tabanan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In