Badung, suarabali.com – Pucuk pimpinan komando kewilayahan pertahanan yang meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur diganti. Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak digantikan Mayjen TNI Benny Susianto.
Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak diganti, karena sudah memasuki masa pensiun. Sementara Mayjen TNI Benny Susianto sebelumnya menjabat sebagai Wadanjen Akademi TNI yang juga Pangdiv 2 Kostrad.
Serah terima jabatan Pangdam IX/Udayana ini berlangsung di Mabes TNI AD di Jakarta pada 15 Januari 2018. Namun, acara pisah sambut Pangdam IX/Udayana diadakan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (16/1/2018). Acara pisah sambut ini dihadiri sejumlah pejabat, di antaranya, Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Dalam acara tersebut, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak mengatakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai Pangdam IX/Udayana sudah beralih ke Mayjen TNI Benny Susianto. “Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada prajurit, ASN Kodam, Gubernur Bali, NTB, NTT, serta Forkopimda yang sudah membantu saya dalam pelaksanaan tugas,” ucapnya.
Komaruddin mengaku bangga atas kokompakan dan sinergitas TNI-Polri yang sudah terjalin di Bali Nusra. Dia berharap solidaritas TNI-Polri ini bisa menjadi contoh di provinsi lain.
“Tentara dan Polri sangat kompak luar biasa. Tentara dengan masyarakat serta tokoh puri sangat kompak. Pesan saya kepada seluruh masyarakat, jangan berdua hati untuk Indonesia, tapi satu hati untuk merebut dan meneruskan cita-cita bangsa Indonesia,” ungkapnya.
Sementara Mayjen TNI Benny Susianto sebagai Pangdam IX/Udayana yang baru mengharapkan dukungan semua unsur masyarakat. Dia berjanji akan melanjutkan apa yang sudah dibangun di Bali Nusra untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif.
“Dengan kerjasama dan koordinasi yang baik, setiap permasalahan akan mendapatkan solusi yang baik. Saya berharap dari semua pihak dapat memberikan masukan dan informasi untuk mengambil kebijakan agar tetap aman dan kondusif. Semoga dalam mengemban tugas sebagai Pangdam IX/Udayana dapat berjalan dengan baik,” terangnya.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang hadir dalam acara tersebut mengatakan, Bali merupakan salah satu pulau tujuan wisata dunia yang kerap dijadikan sebagai venue untuk acara-acara internasional. Sehingga, keamanan adalah salah satu hal utama yang sangat perlu diberikan atensi lebih oleh pihak-pihak berwenang.
“Bali ini kecil, tapi gaungnya bukan main. Dan, keamanan Bali ini sangat perlu kita atensi bersama,” tegas Pastika.
Sekecil apapun masalah yang ada di Bali, menurut Pastika, gaungnya akan sampai ke luar negeri, sehingga sangat memengaruhi perekonomian Bali.
“Contohnya di Kuta ada turis kecopetan, walaupun uang dalam dompet hanya 50 ribu, tapi ributnya bukan main. Inilah Bali sebagai daerah pariwisata dunia. Jadi, perlu tenaga ekstra untuk menjaga keamanan Bali,” ungkap Pastika.
Pastika juga menjelaskan, kedepan akan ada hajatan besar di Bali yang perlu mendapat atensi sejak dini.
Hajatan tersebut adalah Pilkada serentak pada Juni 2018 dan Annual Meeting IMF – World Bank pada Oktober 2018. “Ini tantangan yang paling berat, selain hajatan Pilkada serentak 2018,” jelas Pastika.
Itu sebabnya, Pastika berharap Pangdam IX/Udayana yang baru, Mayjen TNI Beny Susianto, segera menyesuaikan diri dengan kondisi di Bali dan Nusa Tenggara.
Menyinggung mantan Pangdam IX/Udyana Mayjen TNI Komarudin Simanjuntak yang bakal memasuki masa pensiun, Pastika mengatakan, seorang prajurut itu tidak pernah mati. “Dia boleh pensiun, tetapi jiwa dan semangatnya akan tetap setia pada bangsa dan negara,” pungkasnya. (Sir)