Surabaya, suarabali.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menghadiri acara buka puasa bersama (Bukber) di Markas Polisi Resort Kota Besar (Mapolrestabes) Surabaya, Jalan Sikatan No.1, Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (31/5/2018).
Di hadapan sekitar 2.600 keluarga besar TNI-Polri, para tokoh agama, alim ulama, dan tokoh masyarakat, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyinggung peran penting anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) dan Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) dalam mendeteksi dan mencegah secara dini bibit-bibit radikalisme.
Menurut Panglima TNI, Babinsa dan Babinkamtibmas dalam menjalankan tugasnya harus berkoordinasi dan bekerja sama dengan tokoh-tokoh masyarakat serta seluruh komponen masyarakat dalam upaya kontra radikalisasi dan deradikalisasi.
Hadi Tjahjanto mengatakan radikalisme bisa dicegah apabila setiap warga masyarakat peduli pada lingkungan masing-masing dan membuka wawasan serta mengembangkan cara berpikir seluas-luasnya. Dalam kitab suci Al Quran yang pertama kali diturunkan adalah memerintahkan umat manusia untuk membaca.
“Umat Muslim harus berusaha meningkatkan pengetahuan dan terus belajar. Jangan terjebak pada pemahaman sempit yang justru menutup perintah untuk membaca tersebut,” ujarnya.
“Kita perlu bahu-membahu untuk memberikan pemahaman yang positif, merangkul seluruh komponen bangsa serta mengambil tindakan preventif untuk mencegah radikalisme dan terorisme. Kita tidak ingin negeri ini menjadi seperti daerah-daerah konflik di belahan bumi lain,” kata Hadi Tjahjanto.
Menurut dia, sangat diperlukan keterpaduan antara masyarakat luas dan aparat untuk membendung pengaruh radikalisme yang dapat berujung pada tindakan anarkis dan aksi-aksi terorisme. Selain itu, diperlukan kepedulian para orangtua untuk mengawasi anak-anaknya dari pengaruh radikalisme melalui media sosial.
“Saat ini, banyak generasi muda yang terpapar radikalisme melalui media sosial dan pertemuan-pertemuan tertutup,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI dan seluruh prajurit TNI mengucapkan bela sungkawa atas jatuhnya korban akibat serangan teroris yang terjadi beberapa waktu lalu di Surabaya.
“Serangan tersebut menjadi bukti bahwa tindakan terorisme merupakan jalan yang salah dalam memperjuangkan keyakinan, karena mencederai rasa kemanusiaan, merugikan dan menyakiti orang lain, bahkan termasuk anak-anak yang tidak berdosa,” terangnya.
Kegiatan buka puasa bersama di Mapolrestabes diisi dengan kultum oleh Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si.,dilanjutkan salat magrib berjamaah serta pemberian santunan kepada anak yatim piatu dan Warakawuri TNI-Polri.
Turut dalam kegiatan tersebut, di antaranya Ketum Dharma Pertiwi Nanny Hadi Tjahjanto, Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, Aslog Panglima TNI Laksda TNI Bambang Nariyono, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Pangdivif 2 Kostrad Mayjen TNI Marga Taufiq, Kapolda Jatim Irjen Pol. Machfud Arifin, Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Sabrar Fadhilah, Dankorps Brimob Irjen Pol. Rudi Sufahriadi, dan Kapusbintal TNI Laksma TNI Budi Siswanto. (*/Sir)