• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Rabu, 15 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Setara Institute Kritisi Keputusan Jokowi Pilih Ma’ruf Amin Jadi Cawapres

by
Agustus 14, 2018
in Nasional
0
Setara Institute Menilai Penegakan Hukum Kasus Saracen Tidak Serius

Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos. (ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Presiden Joko Widodo kembali mendaftarkan diri sebagai calon Presiden pada Pilpres 2019. Jokowi akhirnya memilih KH Ma’ruf Amin untuk mendampinginya sebagai calon Wakil Presiden. Keputusan Jokowi memilih KH Ma’ruf Amin sebagai cawapresnya dikritisi aktivis Setara Institute.

“Dalam konteks praktis politik, kita harus menghormati pilihan Jokowi atas Ma’ruf Amin sebagai bagian dari strategi politik elektoral untuk memenangkan kontestasi Pilpres 2019,” kata Wakil Ketua Setara Institute Bonar Tigor Naipospos , Selasa (14/8/2018).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Namun, kata dia, dalam realitas objektif, Jokowi selama ini secara bertubi-tubi menjadi objek serangan politisasi identitas yang sengaja didesain dan diembuskan oleh kelompok-kelompok lawan politiknya dengan menggunakan beberapa isu seperti anti Islam, anti ulama, anak PKI, dan pembela penista agama.

Strategi menggandeng Ketua MUI dan Rais Aam PBNU tersebut, menurut dia, merupakan kontra strategi bagi kelompok-kelompok politik oposannya. “Namun demikian, kita harus mengingatkan Presiden bahwa strategi politik elektoral harus diletakkan jauh di bawah politik kebangsaan dan politik negara yang menjamin kesetaraan hak bagi seluruh warga negara, termasuk kelompok minoritas keagamaan,” paparnya.

Bonar melihat rekam jejak Ma’ruf Amin selama ini, terutama selama menjabat pengurus dan Ketua MUI, cawapres Jokowi tersebut cenderung memiliki pandangan ke-Islam-an konservatif, alih-alih progresif. Dalam perspektif kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB), sebagai hak dasar yang dijamin UUD 1945, kata dia, rekam jejak Ma’ruf Amin cenderung menunjukkan beban dan rintangan bagi pemenuhan hak-hak KBB dan pemajuan toleransi pada umumnya.

Beberapa fatwa MUI—dimana Ma’ruf Amin merupakan salah satu aktor kunci di dalamnya—problematik, menurut Bonar, mendorong meluasnya intoleransi dan memberikan energi bagi pelanggaran hak-hak konstitusional minoritas oleh kelompok-kelompok intoleran dan vigilante.

Antara lain, dia memaparkan, fatwa tentang sekularisme, pluralisme, dan liberalisme agama (2005), fatwa tentang kesesatan Ahmadiyah (2008), fatwa tentang muatan penistaan Alqur’an dan ulama dalam pidato Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (2016), dan lain sebagainya. “Beberapa fatwa MUI juga mendorong perluasan diskriminasi terhadap kelompok-kelompok rentan (vulnerable groups), seperti perempuan dan LGBT,” ungkpanya dalam rilis yang diterima suarabali.com.

Selain itu, menurut Bonar, banyak pandangan MUI dan Ma’ruf Amin yang menunjukkan konservatisme dan menghalangi pemajuan dan pemenuhan hak konstitusional kelompok minoritas, seperti penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa pasca keluarnya Putusan MK No. 97/PUU-XIV/2016 pada 7 November 2017 yang pada pokoknya memberikan rekognisi konstitusional atas kesetaraan hak para penghayat kepercayaan dengan pemeluk agama serta basis legal formal bagi pemenuhan hak mereka baik secara administratif maupun substantif.

Dia menilai, dipilihnya Ma’ruf Amin oleh Jokowi merupakan strategi politik akomodatif yang berpotensi menambah beban bagi realisasi Nawa Cita oleh Jokowi  pada pemerintahan keduanya jika terpilih pada Pilpres 2019.

Oleh karena itu, menurut dia, Jokowi harus memastikan bahwa politik kebangsaan dan kenegaraan berada di atas politik elektoral dan politik kekuasaan. Dengan demikian, pembuktian politik tersebut harus segera dilakukan oleh Presiden di sisa periode pertama pemerintahannya, dengan cara terus mengakselerasi harmonisasi peraturan-peraturan perundangan-undangan.

Dalam konteks itu, Presiden harus menginstruksikan pencabutan beberapa regulasi ministerial yang menjadikan fatwa MUI sebagai sumber hukum, seperti SKB tiga menteri tentang pelarangan Ahmadiyah yang mendeterminasi pelanggaran massif atas warga negara RI dari kelompok Jemaat Ahmadiyah dalam lebih dari satu dekade.

“Dalam konteks itu, Setara Istitute untuk ke sekian kalinya ingin mengingatkan bahwa fatwa MUI bukanlah sumber hukum dalam hirarki peraturan perundang-undangan RI,” katanya.

Dalam perspektif etika politik, menurut Bonar, kesediaan Ma’ruf Amin untuk menjadi calon Wakil Presiden bagi Jokowi harus disertai dengan kehendak untuk berjalan seiring dengan langgam politik Jokowi dan realisasi ide-ide politik kebangsaan sebagaimana tertuang dalam dokumen politik Nawa Cita yang hingga saat ini masih jauh dari ideal.

“Ma’ruf Amin harus ikut mendorong realisasi cita-cita politik Jokowi dalam pemenuhan dan pemajuan hak seluruh warga negara, terutama kelompok minoritas keagamaan dan kelompok-kelompok rentan pelanggaran HAM,” pungkasnya. (*)

Previous Post

Kapolri Ganti Sembilan Kapolda, Ini Daftarnya

Next Post

Satlantas Polres Buleleng Ajak Siswa SMPN 3 Singaraja Tertib Berlalulintas

Next Post
Satlantas Polres Buleleng Ajak Siswa SMPN 3 Singaraja Tertib Berlalulintas

Satlantas Polres Buleleng Ajak Siswa SMPN 3 Singaraja Tertib Berlalulintas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In