Yogjakarta, suarabali.com – Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meresmikan koleksi pesawat Hercules C-130 B, Hercules T-1301, Foker F-27 T-2707, Avia-14, Hawkers Hunter F.Mk.4 N-112, dan Museum Engine R. Achmad Imanullah di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogjakarta, Selasa (24/4/2018).
Seluruh benda-benda yang berada di Muspusdirla merupakan bentuk wahana visualisasi yang dapat digunakan untuk edukasi, rekreasi, dan inspirasi generasi penerus.
“Pada saat menjadi Kepala Staf Angkatan Udara, yang pertama kali saya sentuh adalah sejarah agar generasi penerus mampu melihat sejarahnya sendiri dan memiliki kebanggaan bahwa Angkatan Udara Indonesia pernah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara,” ungkap Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dalam sambutannya.
Panglima TNI menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh senior TNI AU yang telah bergabung di TNI Angkatan Udara demi menegakkan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI. “Alutsista yang pernah mereka gunakan untuk mempertahankan NKRI waktu itu, di antaranya Hercules C-130 dan Hawker Hunter,” ucapnya.
“Pesawat-pesawat tersebut memiliki keterkaitan sejarah dengan Operasi Trikora, karena mampu menembus blokade musuh dan bekerja sama dengan Pesawat T-16 untuk mempertahankan wilayah udara Indonesia,” ujarnya.
Menurut Tjahjanto, sesuai dengan catatan sejarah bahwa Indonesia adalah negara pertama di luar Amerika yang memiliki pesawat Hercules. Pesawat dengan nomor Regristasi T-1301 merupakan pesawat Hercules yang pertama kali menyentuh bumi nusantara di Kemayoran, Jakarta.
Hal tersebut menjadi pertimbangan untuk mengabadikan Hercules T-1303 di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala. “Ini adalah bukti bahwa Air Power Indonesia pada saat itu benar-benar menunjukan kedigdayaannya Indonesia pada masa itu,” katanya.
Di hadapan awak media, Panglima TNI mengatakan peresmian Museum Engine R. Achmad Imanullah ini adalah untuk mengabadikan mesin-mesin atau engine yang pernah digunakan untuk melengkapi pesawat-pesawat militer TNI AU.
“Museum ini diharapkan sebagai edukasi dan rekreasi kepada generasi penerus dan kita sampaikan bahwa Indonesia dulu pernah menjadi Angkatan Udara terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.
“Kebanggaan itu bisa disampaikan kepada generasi penerus. Ingat, dua pertiga wilayah Indonesia adalah lautan, sepertiga adalah daratan, dan di atasnya adalah tiga pertiga wilayah udara. Kita harus memanfaatkan udara ini untuk meningkatkan kedirgantaraan,” imbuh Panglima TNI. (*/Sir)