Denpasar, suarabali.com – Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengukuhkan 58 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Provinsi Bali Tahun 2018 di Halaman Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha, Denpasar, Rabu (15/8/2018). Upacara pengukuhan ini didahului dengan pengucapan Ikrar Putera Indonesia.
Dewa Made Indra mengatakan tugas anggota Paskibraka bukan sekadar mengibarkan bendera pusaka pada pagi hari dan menurunkannya pada sore hari. “Anggota Paskibraka ini akan menjadi kader-kader yang ditempa untuk memiliki wawasan kebangsaan yang baik, semangat nasionalisme yang baik. Dengan demikian, mereka menghayati betul bahwa bendera merah putih itu bukan sekadar kain berwarna merah putih, lalu kita kerek ke atas menjadi bendera,” kata Dewa Indra.
Menurut dia, bendera merah putih adalah hasil perjuangan bangsa Indonesia yang sangat panjang dan menimbulkan korban jiwa dan korban harta benda yang sangat banyak. Oleh sebab itu, penghormatan dan penghayatan terhadap bendera merah putih harus dilakukan dengan penuh hikmat.
“Untuk bisa mendapatkan kehikmatan itu, maka dia (anggota Paskibraka) harus menghayati betul bagaimana proses bendera merah putih itu bisa berkibar menghadapi penjajahan yang sangat panjang itu,” ujarnya.
Kalau tidak dengan penghayatan yang penuh terhadap wawasan kebangsaan dan proses bendera itu bisa berkibar tanggal 17 Agustus tahun 1945, kata Made Indra, maka mereka tidak bisa melaksanakan dengan baik.
Sekda Dewa Indra juga menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya kepada para pembina dan pelatih yang telah menempa para anggota Paskibraka selama satu bulan sehingga siap mengemban tugas penting mengibarkan Sang Merah Putih.
Pada pengukuhan ini, 58 anggota Paskibraka lengkap didampingi pasukan pengawal/pengaman yang berasal dari unsur TNI/POLRI.
Pengukuhan anggota Paskibraka Provinsi Bali yang akan bertugas pada tanggal 17 Agustus 2018 ini dihadiri oleh anggota Forkopimda se-Bali, Kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi Bali, dan undangan lainnya. (*)
