Tabanan, suarabali.com – Sepasang suami-istri meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor di Banjar Bukit Catu, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali, pada Selasa (23/1/2018) sekitar pukul 08.00 WITA. Korban meninggal adalah Mistari (52) dan istrinya, Murniati (43). Keduanya beralamat di Kampung Durin, Desa Gondosuli, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Bencana alam itu terjadi sekitar pukul 08.00 WITA. Tanah longsor menimpa rumah pondokan semipermanen di atas tanah tegalan milik I Wayan Puja Umbara di Banjar Bukit Catu, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan. Rumah pondokan tersebut dihuni oleh Mistari (43) bersama istrinya, Murniati (41).
Selain korban jiwa, tanah longsor juga menimpa sepeda motor Honda CBR DK 3811 HG milik Anik Muliati.
Menurut I Wayan Puja Umbara, bendesa adat Bukit Catu, sebelum peristiwa tanah longsor terjadi, hujan lebat turun selama dua jam di tempat kejadian, Senin (22/1/2018) sekitar pukul 19.00 WITA.
Akibat hujan tersebut, tanah labil yang merupakan lahan pertanian sayur-mayur longsor dan menimpa rumah pondokan yang dihuni pasangan suami-istri tersebut. Posisi rumah rumah tersebut terletak di lereng perbukitan dengan kemiringan sekitar 85 derajat. Tanah longsor menimbun rumah berdinding batako tersebut setinggi satu meter.
Pauzi, anak korban, mengatakan pada pukul 21.00 WITA, dia meninggalkan orangtuanya menuju tempat kosnya di Banjar Bukit Catu. Esoknya, dia kembali ke rumah pondokan dan melihat tempat tersebut sudah tertimbun tanah longsor. Lalu, dia melaporkan kejadian tersebut ke bendesa adat.
Sesaat kemudian, bendesa adat bersama warga dan Tim SAR melakukan penggalian untuk mengevakuasi jenazah korban. (Val/Sir)