Denpasar, suarabali.com – Sehari setelah Hari Suci Nyepi, umat Hindu melaksanakan hari Ngembak Geni yang pada tahun ini bertepatan dengan Hari Banyu Pinaruh. Di Kota Denpasar, tepatnya di Banjar Kaja Sesetan, secara rutin digelar tradisi Omed-omedan.
Tradisi tahunan yang dikemas dalam festival bertajuk ‘Sesetan Heritage Omed-omedan Festival (SHOF)’ ini kembali digelar di Banjar Kaja Sesetan pada Minggu (18/3/2018) sore. Festival ini dihadiri Plt. Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede, Kadis Keudayaan Kota Denpasar IGN Bagus Mataram, dan para undangan lainnya.
Jaya Negara mengaku mendukung kegiatan yang dikolaborasikan dengan tradisi tersebut. Ajang Omed-omedan di Banjar Sesetan Kaja merupakan tradisi di Kota Denpasar yang telah berlangsung secara turun-temurun.
“Selain menjadi tradisi budaya yang dikemas dalam sebuah festival, SHOF diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan, khususnya di Kota Denpasar. Namun, dalam pelaksanaanya tetap tidak melupakan pakem-pakem tradisi omed-omedan sebagai bentuk pelestarian kebudayaan Bali, agar masyarakat luas mengerti makna omed-omedan ini,” paparnya.
Maestro Omed-omedan, IGN Oka Putra, mengatakan kegiatan tersebut merupakan rutinitas setiap tahun yang dilaksanakan sehari setelah umat Hindu merayakan Nyepi atau saat Ngembak Geni. Kegiatan ini sudah menjadi tradisi di Banjar Kaja Sesetan secara turun-temurun.
“Kegiatan kali ini tidak saja mempersembahkan tradisi masyarakat Banjar Kaja. Namun, melibatkan potensi kuliner masyarakat setempat. Walau demikian, tradisi budaya ini wajib dilakukan di banjar kami setiap tahun. Karena tradisi atau budaya ini ada kaitannya dengan ritual keagamaan yang memiliki pakem tersendiri,” ujarnya. (Sir)