Denpasar, suarabali.com – Calon Gubernur Bali Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan kesadaran masyarakat Bali tentang Pilkada dan demokrasi makin kelihatan. Saat ini masyarakat mulai memahami pentingnya memilih pemimpin yang berkualitas dan beritegritas, menolak politik uang serta melawan kekerasan dan intimidasi.
Saat ini, menurut calon gubernur yang diusung Koalisi Rakyat Bali (KRB) ini, bukan lagi hanya soal memenangkan Pilgub, tetapi sudah maju satu langkah. “Sekarang bukan hanya soal memenangkan Pilgub, tetapi bagaimana mengedukasi masyarakat soal politik dan demkorasi itu sendiri,” ujarnya di Denpasar, Minggu (18/2/2019).
Menurut dia, Pilgub adalah saat yang tepat untuk mengedukasi masyarakat agar bisa memilih secara cerdas, mandiri, dan memilih pemimpin yang berkualitas. Masyarakat harus belajar secara mandiri dan bertanggungjawab menyalurkan suaranya, menentukan pilihannya secara bertanggungjawab.
“Pemaksaan, intimidasi, kekerasan, politik uang bisa menciderai demokrasi dan rakyat tidak teredukasi dengan baik. Kalau orang Bali menyebutnya dengan wiweka, yaitu bagaimana masyarakat mampu memilih secara cerdas, membedakan mana yang benar dan yang salah,” ujarnya.
Satu hal yang cukup penting adalah media sosial (medsos). Saat ini masyarakat bisa mengakses berbagai peraturan KPU. Media sosial harus mampu mencerdaskan masyarakat secara politik. Saat ini medsos sudah menjadi kebutuhan pokok dan harus dikelolah secara baik. “Mencerdaskan masyarakat secara politik, yang memang lebih dekat dengan medsos,” ungkapnya.
Pencerdasan itu bukan berarti masyarakat mengemis, tetapi mandiri dalam memilih dan mampu mengimplementasi perarturan KPU.
Apa yang sudah menjadi kendala selama ini adalah banyaknya berita hoax di medsos. Itu sebabnya, Rai Mantra meminta agar medsos harus lebih terbuka dan transparan. Dia mengaku seluruh tim kampanye dan tim pemenangnya sudah secara transparan memublikasikan pendidikan politik secara baik. Penangkalan berita di medsos perlu diklarifikasi, karena tim Mantra-Kerta sudah memilik file sebagai bukti.
“Kita tidak ingin masyarakat mengemis, tetapi masyarakat yang madani, yang mandiri memilih, yang damai, dan mampu mengendalikan diri secara baik,” ujarnya. (Ade/Sir)