Denpasar, suarabali.com – Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose bersama sejumlah pejabat utama Polda Bali meninjau lokasi kebakaran yang menghanguskan puluhan kapal ikan di Pelabuhan Benoa. Kapal milik beberapa perusahaan tersebut terbakar pada Senin (9/7/2018) sekitar pukul 02.00 WITA.
Petugas pemadam kebakaran dibantu aparat kepolisian dan warga berjibaku memadamkan si jago merah. Namun, karena angin kencang serta kondisi kapal berisi bahan bakar membuat petugas mengalami kesulitan saat berusaha memadamkan api.
Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah peristiwa tersebut murni musibah kebakaran atau ada unsur kesengajaan. Petugas dari Laboratorium Forensik juga sudah di TKP, tetapi belum bisa bekerja karena api belum bisa dipadamkan.
“Dari laporan anggota, dugaan awal kebakaran karena kelalaian. Tapi, kami dari pihak kepolisian tetap akan meneliti apakah ini peristiwa kebakaran atau pembakaran. Sudah ada beberapa orang yang kami mintai keterangan terkait hal ini,” kata Kapolda.
Kapolda menyebut, dalam peristiwa tersebut sekitar 40 kapal penangkap ikan habis terbakar dengan kerugian mencapai ratusan miliar rupiah. Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa nahas ini.
“Kapal yang terbakar sudah berisi solar dan siap berlayar. Selain dari BPBD, kami juga mengerahkan kendaraan water cannon untuk membantu memadamkan kapal yang terbakar. Kami juga mengimbau kepada pengusaha kapal agar selalu hati-hati, karena saya melihat sistem keamanan di Pelabuhan Benoa sangat kurang, karena tidak tersedianya fire hydrant,” ucap jenderal bintang dua di pundak ini.
Peristiwa terbakarnya puluhan kapal di Dermaga Barat Pelabuhan Benoa bermula dari percikan api di ruang mesin KM Cilacap Jaya Karya milik PT AKFI. Tak lama berselang, kobaran api menjalar ke beberapa kapal milik PT Intimas Surya dan PT Bandar Nelayan yang berjarak sekitar 50 meter dari KM Cilacap Jaya.
Data yang diperoleh sementara, kapal yang terbakar milik PT AKFI sebanyak 5 unit, yakni KM Cilacap Jaya Karya, KM Akau Jaya Lima, KK Bmj Satu, KM Bintang Barat, dan KM Bina Sejati. Kemudian kapal milik PT Intimas Surya yang terbakar adalah KM Hiroyosi 7, KM Permata 03, KM Permata 103, KM Permata 06, KM Permata 01, KM Mutiara 28, dan KM Mutiara 10.
Kapal milik PT Bandar Nelayan yang sudah didata adalah KM Bandar Nelayan 168, KM Bandar Nelayan 2019. Selain milik ketiga perusahaan, petugas masih mendata 25 unit kapal yang juga terbakar. (*/Sir)