• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Senin, 13 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Bali

Pletan Berupaya Mengisi 45 Persen Ceruk Pasar Ikan Lele di Bali

Redaksi by Redaksi
April 20, 2023
in Bali
0
Pletan Berupaya Mengisi 45 Persen Ceruk Pasar Ikan Lele di Bali

FOTO: ISTIMEWA.

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Gianyar, Suarabali.co.id – Walau sempat merusak tatanan ekonomi, tetapi pandemi Covid-19 tetap membawa hikmah. Paling tidak, hikmah itulah yang dirasakan oleh puluhan petani di Kecamatan Blahbatu, Kabupaten Gianyar, Bali. Sektor pariwisata yang terpuruk memotivasi mereka untuk beralih ke budidaya ikan lele. Kesamaan ide dan tujuan ini melahirkan komunitas Petani Lele Tangguh atau disingkat Pletan.

Awalnya, komunitas Pletan ini hanya empat orang. Mereka memanfaatkan kembali kolam-kolam tambak udang yang tidak berproduksi lagi menjadi kolam-kolam budidaya ikan lele. Hasilnya, lumayan. Paling tidak sejak Oktober 2022 hingga Maret 2023, para pembudidaya lele ini sudah merasakan tiga kali hasil panen.

Related posts

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Maret 17, 2025
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

Maret 16, 2025

Ketut Purnama, anggota sekaligus pendiri Pletan, mengaku secara perlahan mulai beralih dari usaha pariwisata ke bisnis pertanian dan peternakan, termasuk budidaya lele. Menurut dia, bisnis pertanian dan peternakan realatif lebih kuat menghadapi perubahan situasi.

Besarnya potensi bisnis budidaya lele ini membuat petani yang bergabung menjadi anggota Pletan terus bertambah seiring perjalanan waktu. Kini sudah ada 25 petani yang mendeklarasikan diri sebagai anggota Petani Lele Tangguh (Pletan).

Para anggota Pletan ini tersebar di berbagai desa di Kecamatan Blahbatu. Mereka mempunyai kolam ikan lele masing-masing. Seperti Ketut Purnama yang menggarap puluhan kolam budidaya lele di Keramas.

Menurut Ketut, ceruk pasar lele di Provinsi Bali masih relatif besar. Provinsi yang menjadi destinasi wisata kelas dunia ini membutuhkan sekitar 12 ton lele setiap hari. Sementara para petani lele di Bali hanya mampu memenuhi 55 persen dari total kebutuhan tersebut. Sisanya, 45 persen kebutuhan lele di Bali masih didatangkan dari Pulau Jawa, khususnya Jawa Timur.

“Jadi, kita masih punya peluang mengisi 45 persen pasar lele di Bali,” ujar Ketut.

Untuk membangun budidaya lele tersebut, Pletan tidak mendapatkan bantuan modal dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gianyar. Mereka lebih condong swadaya dan saling gotong-royong membangun kolam-kolam lele lengkap dengan peralatannya.

“Tanpa bantuan pemerintah, kami justru ingin menjadi pilot project-nya pemerintah. Biarlah kami yang nanti jadi acuan pemerintah dalam membudidayakan lele ini,” kata Ketut.

Hingga saat ini, para petani anggota Pletan belum menemui kendala signifikan dalam berternak ikan lele. Menurut Ketut, sejauh ini ketersediaan bibit dan pakan lele masih lancar.

Mereka mendapat pinjaman dana melalui e-Fishery untuk membeli pakan dari distributor dengan sistem cicilan per bulan. Plafon pinjaman melalui e-Fishery ini mencapai Rp2,5 miliar.

Sebagai petani lele yang masih relatif belia, Ketut menyadari komunitasnya masih harus banyak belajar dari para petani lele di daerah lain. Terutama dalam meningkatkan kualitas dan mengembangkan distribusi hasil panen lele.

Itu sebabnya, mereka tak segan-segan mengeluarkan biaya untuk studi tiru ke pusat budidaya lele di Kediri, Jawa Timur.

Budidaya ikan lele menjadi salah satu solusi bagi ketahanan pangan masyarakat. Upaya menciptakan ketahanan pangan bertujuan menjamin ketersediaan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu dengan gizi seimbang, baik pada tingkat nasional, daerah hingga rumah tangga secara mandiri. (Sir)

Previous Post

Akibat Pengerukan Tanah, Tukad Pakerisan Tak Sebening Dulu

Next Post

Gowes Sepeda Sambil Menikmati Keindahan Desa Jatiluih

Next Post
Gowes Sepeda Sambil Menikmati Keindahan Desa Jatiluih

Gowes Sepeda Sambil Menikmati Keindahan Desa Jatiluih

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In