Gianyar, suarabali.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gianyar memberikan penghargaan kepada I Wayan Aksara, warga Banjar Kutri, Desa Buruan, Blahbatuh, atas partisipasinya dalam pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup melalui ide kreatif pembuatan karangan bunga berbahan baku ramah lingkungan.
Penghargaan tersebut diberikan untuk menunjukkan adanya gagasan perajin papan nama dan karangan bunga yang terbuat dari bahan baku ramah lingkungan. Sebab, selama ini mayoritas perajin masih menggunakan bahan styrofoam yang berdampak buruk bagi lingkungan, karena susah diurai dan didaur ulang.
Kepala DLH Kabupaten Gianyar Wayan Kujus Pawitra mengimbau masyarakat, khususnya perajin yang masih menggunakan styrofoam, untuk beralih menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan seperti yang dilakukan I Wayan Aksara.
Pemberian penghargaan tersebut diharapkan dapat membangkitkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah plastik dan penanggulangan efek samping yang ditimbulkan styrofoam.
I Wayan Aksara, perajin yang menggunakan bahan ramah lingkungan, mengatakan bahan alternatif yang bisa digunakan untuk pembuatan papan nama dan karangan bunga, salah satunya menggunakan daun top yang sudah kering dan kulit jagung.
“Tidak susah menemukan bahan bahan tersebut. Hampir di setiap hutan yang ada di Gianyar masih ada tumbuh bahan itu. Sedangkan untuk kulit jagung bisa dicari ke petani jagung maupun pedagang yang berjualan jagung keliling. Karena kulit jagung bagi pedagang sudah tidak bisa diolah dan dianggap sebagai limbah. Tapi, di mata saya, kulit tersebut sangat bisa dijadikan kerajinan yang bernilai seni tinggi dan sangat ramah lingkungan,” kata I Wayan Aksara.
Wayan Aksara mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemkab Gianyar terhadap isu-isu lingkungan. “Bagi saya, pemberian penghargaan ini menunjukkan betapa pemerintah sangat jeli dan berperan vital dalam mengapresiasi ide kreatif yang berbahan baku ramah lingkungan,” ungkapnya. (*/Sir)