Denpasar, suarabali.com – Pemerintah Kota Denpasar mendorong langkah revitalisasi Lembaga Perkreditan Desa (LPD) dalam penguatan digitalisasi dan konsep berwawasan budaya. Sebagai lembaga keuangan dan ekonomi, LPD saat ini harus siap menghadapi persaingan global.
“Untuk memenangkan persaingan ini, LPD harus mempunyai identitas dan keunggulan spesifik yang tidak dimiliki oleh lembaga keuangan lainnya. Identitas LPD mampu menonjolkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki, baik di bidang pelayanan maupun penampilan LPD,” kata Wali Kota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra saat ditemui suarabali.com, Senin (22/1/2018).
Menurut dia, berbagai lembaga perbankan dan keuangan yang tumbuh dan berkembang dewasa ini akan menyebabkan persaingan cukup ketat. Dia mengatakan, LPD yang memiliki kedekatan budaya dan psikologi dengan nasabah, faktor lokasi yang mudah dijangkau, dan karakter bisnis yang luwes menjadi kekuatan lembaga ini untuk bertahan dan memilki daya saing terhadap lembaga sejenis.
Keberadaan dan program LPD di Kota Denpasar saat ini, menurut dia, sudah sejalan dengan program Kota Denpasar, yakni meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis budaya unggulan.
Penyamaan cara pandang bagi seluruh pengurus LPD di Kota Denpasar telah dilakukan dalam sosialisasi Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2017 dan Peraturan Gubernur Bali No. 44 Tahun 2017 tentang Peraturan Pelaksaaan Perda No. 3 Tahun 2017 tentang Lembaga Perkreditan Desa, belum lama ini.
Inovasi LPD terus bermunculan, seperti LPD Kesiman meluncurkan program `LPD Mini Sekolah` yang diperuntukan bagi sekolah-sekolah di wilayah Desa Kesiman serta sudah meluncurkan digitalisasi LPD.
Di samping itu, kerja sama dalam meningkatkan kebersihan lingkungan yang melibatkan bank-bank sampah yang ada di desa setempat.
Ketua LPD Desa Kesiman, I Wayan Rayun, mengatakan keberadaan program “LPD Mini Sekolah” memiliki banyak manfaat bagi anak maupun orangtua murid. Tujuannya, memberikan edukasi kepada anak-anak sekolah mengenai manfaat serta kegunaan uang.
Anak-anak sekolah juga harus diberikan pengenalan sejak dini mengenai sosial budaya atau desa adat, yang sangat berperan penting dalam sosial budaya sebagai identitas diri.
“Program ini sangat strategis dalam konsep berwawasan budaya dan juga ekonomi kreatif yang dilakukan oleh LPD Kesiman dan bersinergi dengan Dinas Pendidikan Kota Denpasar,” katanya.
Rayun menjelaskan, LPD Mini Sekolah merupakan layanan pengelolaan tabungan siswa (plus) oleh pihak sekolah yang mengunakan sistem berbasis teknologi informasi. “Semua sekolah yang ada di wilayah Desa Kesiman akan melakukan link (koneksi) dengan program LPD Mini Sekolah,” ungkapnya. (Dsd/Sir)