Denpasar, suarabali.co.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, memprediksi perputaran ekonomi selama World Water Forum ke-10 mencapai Rp 1,5 T.
“Masih ada perputaran ekonomi yang dapat dilihat tidak hanya dari spending delegasi,” kata dia pada Kamis (23/5/2024).
Sebanyak 50 ribu wisatawan datang ke Pulau Dewata selama acara tersebut. Dia memprediksi lebih dari Rp 500 Miliar belanja langsung bagi ekonomi Bali.
Selain faktor ekonomi, dampak yang lebih besar dari World Water Forum bagaimana kepemimpinan Indonesia di dunia internasional mendorong pengelolaan sumber daya air
“Kami menghitung bisa memberikan dampak ke investasi turunan dan lanjutan selama lima sampai sepuluh tahun ke depan sekitar Rp120 triliun,” ujarnya.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Badung, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, pelaksanaan World Water Forum 2024 akan berdampak pada geliat sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, salah satunya terlihat di sektor akomodasi di mana tingkat okupansi hotel di Bali, khususnya kawasan Nusa Dua, sangat tinggi.
“Pelaksanaan event-event MICE internasional akan memberikan dampak yang besar. Ini tentunya menjadi berkah bagi Bali,” ujar Rai.
Rai mengatakan, hotel-hotel di kawasan Nusa Dua tempat konferensi berlangsung tingkat okupansinya menyentuh angka 100 persen.
Tidak hanya di kawasan Nusa Dua, tetapi juga berdampak pada hotel-hotel di luar kawasan. Seperti Jimbaran, Kuta, Sanur, juga Ubud.
“Hal ini juga akan berdampak lebih luas ke pelaku usaha lainnya, seperti usaha restoran,” ujarnya.
Senada dengan Rai, Ketua PHRI BPD Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati mengatakan, dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan World Water Forum di Bali tidak saja memberi dampak langsung terhadap tingkat hunian hotel di Bali, khususnya kawasan Nusa Dua tapi juga promosi Bali sebagai destinasi pariwisata favorit dunia.
“Untuk itu saya selaku Ketua PHRI BPD Bali, berharap agar penyelenggaraan acara-acara seperti halnya World Water Forum yang dilaksanakan di Bali,” ujar Tjokorda Oka.