Denpasar, suarabali.com – Menteri Kesehatan Nila Moeloek meresmikan fasilitas produksi rapid test PT Kimia Farma (Persero) Tbk. di Bali, Rabu (24/1/2018). Peresmian ini disambut baik, karena merupakan industri kesehatan karya anak bangsa di bidang kesehatan yang ada di Bali.
“Fasilitas produksi rapid test ini merupakan industri alat kesehatan yang ada di Provinsi Bali. Diharapkan Provinsi Bali yang selama ini terkenal dengan industri pariwisata, menjadi terkenal dengan industri alat kesehatan,” kata Menkes Nila Moeloek.
Menkes mengatakan pemerintah berkomitmen mengurangi jumlah penderita penyakit menular serta menurunkan tingkat penularan dan angka kematian di masyarakat. Beberapa penyakit seperti HIV, hepatitis, malaria, dan demam berdarah merupakan penyakit yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan lebih. Sebab, kontribusinya tergolong tinggi dalam menyumbang jumlah angka kematian penduduk. Untuk itu, diperlukan alat deteksi penyakit yang cepat, akurat, dan murah.
PT Kimia Farma (Persero) Tbk melakukan pengembangan produksi berbasis research and development, sehingga dapat memproduksi pregnancy (HCG) test, malaria test, dengue IgG IgM test, syphilis test, dan hepatitis B best.
Sementara test kit yang sedang dalam proses perizinan untuk diproduksi ada dua. Pertama, HIV 1 dan 2 test. Kedua, drug test yang terdiri atas morphine test, cocaine test, mariyuana test, amphetamine test, methamphetamine test, ecstasy test, dan benzodiazepine test.
Pada kesempatan tersebut, Menkes berpesan agar PT Kimia Farma lebih meningkatkan pasar domestik dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam negeri melalui sistem e-catalogue sebagai implementasi Inpres Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Farmasi dan Industri Alat Kesehatan.
Pembangunan fasilitas produksi rapid test saat ini telah memasuki tahap penyelesaian dan mulai beroperasi tahun ini. Fasilitas produksi rapid test PT Kimia Farma merupakan pabrik yang dapat memproduksi alat diagnostik rapid test skala industri yang pertama di Indonesia.
Berdiri di atas lahan milik perseroan seluas 375 meter persegi, fasilitas produksi rapid test mulai beroperasi pada awal tahun 2018. Rapid test digunakan untuk pemeriksaan atau screening medis awal dengan menggunakan peralatan yang sederhana serta memberikan hasil dalam waktu yang tergolong tidak begitu lama.
Fasilitas produksi rapid test ini merupakan wujud komitmen kemandirian PT Kimia Farma yang diharapkan dapat mengembangkan produk lokal Indonesia. Juga sebagai upaya perseroan menjadi perusahaan healthcare pilihan utama yang terintegrasi dan menghasilkan nilai yang berkesambungan. (Sir)