Denpasar, suarabali.com – Beragam cara dilakukan Polda Bali untuk mewujudkan Pilkada damai. Mulai dari sosialisasi, seminar, latihan pengamanan, hingga olahraga bersama. Yang menarik, sebelum bertarung meraih suara rakyat dalam Pilgub Bali pada 27 Juni 2018, Polda Bali akan ‘mengadu kekuatan’ kedua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali dalam kejuaraan tenis meja memperebutkan piala Kapolda Cup Tahun 2018 yang akan digelar pada 9-11 Maret 2018.
“Kami akan menggelar kejuaraan tenis meja dengan nama Kapolda Cup Tahun 2018 pada tanggal 9 sampai dengan 11 Maret 2018. Dalam rangka menyongsong Pilkada damai, pesertanya akan diikuti oleh kedua paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali serta penyelenggara Pilkada,” kata Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose dalam kegiatan coffee morning jajaran Polda Bali di kantor Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Bali di Jalan Diponegoro, Denpasar, Senin (5/3/2018).
Dalam kegiatan itu, Petrus Reinhard Golose didampingi sejumlah pejabat utama Polda Bali dan kapolres se-Bali. Kegiatan coffee morning itu bertujuan untuk memperkuat sinergitas agar terwujud Pilkada Serentak 2018 yang aman, damai, jujur, dan demokratis di Provinsi Bali.
Dalam kesempatan itu, Petrus Reinhard Golose menyampaikan berbagai langkah yang telah dilakukan kepolisian untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan damai di Pulau Dewata ini. “Hingga saat ini, kita belum menemukan adanya hal-hal yang mengganggu pelayanan publik. Segala kemungkinan yang terjadi pada tahap kampanye sudah dilakukan upaya antisipasi,” terangnya.
Sebagai upaya preventif dalam mewujudkan Pilkada damai, Kapolda menyatakan sudah melaksanakan delapan kegiatan, yaitu pergelaran personel Ditsabhara, latihan Sispamkota, megibung Kamtibmas, tatap muka TNI-Polri dengan penyelenggara Pilkada, olahraga bersama, deklarasi Pilkada damai, seminar dengan civitas akademika serta seminar dengan media.
Tidak hanya itu, jenderal lulusan Akpol tahun 1988 ini mengaku sudah menyosialisasikan dan menerapkan 13 aturan yang dibuat Kapolri agar anggota kepolisian tidak ikut terlibat dalam politik praktis. Salah di antaranya, anggota Polri dilarang foto bersama dengan paslon. Namun, Kapolda menegaskan bahwa tidak semua foto yang ada polisinya dan paslon dilarang. Foto yang dilarang akan dinilai dari berbagai aspek.
“Ada prosedurnya. Misalnya, ada polisi yang sedang melaksanakan tugas pengamanan kampanye, saat paslon melintas di samping polisi yang jaga itu, terus ada orang yang foto, polisi itu tidak melanggar. Yang dilarang adalah polisi yang sengaja berfoto bersama dengan paslon untuk mendukung dan ikut berkampanye,” bebernya.
Untuk pengawasan jika ada oknum anggota polisi yang ikut berkampanye dan mendukung salah satu pasangan calon secara diam-diam, Kapolda sudah menginstruksikan Kabid Propam Polda Bali untuk memberikan tindakan tegas.
“Hingga saat ini, tidak ada pelanggaran yang dilakukan anggota Polda Bali berkaitan dengan netralitas. Personel Polda Bali akan tetap menjaga netralitas selama Pilkada berlangsung,” imbuhnya.
Sementara Kepala ORI Perwakilan Provinsi Bali Umar Ibnu Alkatab mengatakan pertemuannya dengan Kapolda Bali beserta jajarannya lebih banyak membahas tentang upaya dalam mewujudkan Pilkada Bali yang aman, damai, dan berintegritas.
Dia berharap agar pesta demokrasi di Provinsi Bali berjalan sesuai amanat Undang-Undang, sehingga mampu menghasilkan pemimpin yang memiliki legitimasi yang kuat. Menurut dia, hal itu bisa terwujud jika pihak kepolisian melaksanakan tugasnya dengan baik dan tetap menjaga netralitas.
“Saya mengapresiasi langkah-langkah Polda Bali dalam membangun sistem pemilu yang damai. Karena ada beberapa kegiatan yang dibuat Kapolda Bali sangat berkontribusi positif dalam upaya menciptakan Pilkada Bali yang aman dan damai di Bali,” kata Umar Ibnu Alkatab.
Apabila Pilkada Bali dapat berjalan damai, kata dia, maka pelayanan publik akan berjalan baik. Sebaliknya, jika terjadi kericuhan dalam pelaksanaan Pilkada, akan memengaruhi pelayanan publik. “Kami juga senantiasa berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu Bali untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan pesta demokrasi ini berjalan dengan baik,” ucapnya. (Sir)