Washington, suarabali.com – Mahasiswa asal Kanada, Hamayal Chodury dan Samin Khan, berhasil menjadi juara di ajang kompetisi Imagine Cup 2018 yang digelar oleh Microsoft. Keduanya membuat solusi lengan robot yang diberi nama smartARM.
Dirilis dari laman teknologi.id, pengumuman juara Microsoft Imagine Cup 2018 dilakukan di hotel Four Seasons, Seattle, Washington, Rabu (25/7/2018).
Choudry dan Khan mengalahkan lebih dari 3.000 tim yang terdiri atas 40.000 mahasiswa dari 33 negara yang berpartisipasi di ajang tahunan Microsoft Imagine Cup.
Sebagai pemenang, Choudry dan Khan mendapatkan hadiah uang tunai 85.000 dolar AS dan kredit di platform cloud Microsoft Azure senilai 50.000 dolar AS. Selain itu, keduanya juga mendapatkan kesempatan sesi mentoring oleh CEO Microsoft, Satya Nadella.
Pengembangan lengan robot smartARM berawal dari kecemasan mereka terhadap lengan robot yang banyak digunakan oleh para penyandang cacat. Di mana lengan robot tersebut tidak bisa menggenggam dengan tekanan yang berbeda-beda.
Menggunakan solusi Microsoft Azure Computer Vision, machine learning, dan penyimpanan cloud beserta kamera yang terpasang di telapak tangan yang dapat mengenali objek yang akan dipegang. Lalu, komputer menganalisis tekanan yang dibutuhkan untuk memegang objek tersebut.
Lengan robot yang berbasis machine learning ini diharapkan semakin pintar mengenali banyak objek, memberikan tekanan pegangan yang akurat, dan semakin banyak model yang digunakan.
Pada posisi kedua ditempati oleh solusi iCry2Talk buatan mahasiswa Yunani. iCry2Talk merupakan software penerjemah tangisan bayi. Sementara peringkat ketiga ditempati oleh tim Jepang dengan solusi Mediated Ear, yakni alat bantu dengar tunarungu yang bisa mengisolasi suara bising.
Tahun ini, Microsoft juga memberikan penghargaan Imagine Cup tambahan senilai 15.000 dolar AS untuk tiga area di bidang digital transformation, yakni AI, big data, dan mixed reality. Pemenang dari masing-masing bidang adalah SochWare dari Nepal yang membuat solusi bagi petani untuk mengidentifikasi penyakit tanaman, memberikan strategi pencegahan, dan menghubungkan petani dengan para ahli.
Kemudian, pemenang di bidang big data adalah Drugsfae dari India untuk solusi memvalidasi obat-obatan asli dan mengurangi penyakit dari zat-zat palsu.
Sementara pemenang dari AS meraih penghargaan di area mixed reality. Solusi mereka adalah memungkinkan para engineer diteleportasi secara hologram ke ruang kerja mereka saat dibutuhkan.(*)