Denpasar, suarabali.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Denpasar menggelar pelatihan internet kepada ibu-ibu rumah tangga yang telah memiliki usaha. Tujuannya, agar kaum ibu ini dapat memasarkan produknya secara online atau lewat dunia maya.
Pelatihan teknik pemasaran produk home industry melalui informasi teknologi (IT) ini diikuti 40 ibu rumah tangga. Pelatihan digelar di Hotel Grand Mirah Denpasar, Senin (7/5/2018).
Kapala Dinas P3AP2KB Kota Denpasar I Gusti Agung Laksmi Dharmayanti mengatakan industri rumah tangga berperan strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan IT menjadi sangat penting, terutama untuk memasarkan hasil industri rumah tangga.
Dengan dukungan internet, menurut dia, semua produk industri rumah tangga dapat dipasarkan secara luas. Sayangnya, banyak pelaku industri rumah tangga yang mayoritas kaum ibu belum bisa memanfaatkan kesempatan tersebut, karena belum bisa menggunakan teknologi sebagai wadah pemasaran industri rumah tangga.
“Melalui kesempatan ini, kami melatih ibu-ibu rumah tangga yang telah mempunyai industri rumah tangga bagaimana cara memasarkan dengan menggunakan IT,” ujarnya.
Melalui pelatihan tersebut, dia berharap kaum ibu tidak hanya sekadar chating di media sosial, tetapi juga ditingkatkan dengan memperkenalkan e-commerce dalam bentuk toko online dan sosial media marketing.
Sementara Kabid Kualitas Hidup Perempuan dan Keluarga, Data dan Informasi DP3AP2KB Kota Denpasar, Luh Emik Eka Indriyani menambahkan, perkembangan teknologi yang makin pesat dan dapat diakses selama 24 jam menjadi peluang besar untuk ibu-ibu rumah tangga yang mempunya industri rumah tangga.
Selain melaksanakan peran sebagai ibu rumah tangga, kata dia, juga dapat membantu ekonomi keluarga dengan menjalankan industri rumah tangga dari rumah. Melalui dukungan IT, pemasaran yang dilakukan tidak terbatas untuk menjangkau pembeli.
“Selain itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan perempuan di bidang IT untuk meningkatkan pemasaran produk usahanya,” ungkapnya.
Ketut Kartika Tanjan, instruktur pelatihan, mengatakan ibu-ibu bisa memanfaatkan IT untuk memasarkan produknya melalui toko online. “Saya yakin ini peluang besar untuk ibu-ibu memasarkan produknya melalui dunia maya,” ujarnya.
Ni Nyoman Juliani, peserta pelatihan yang mempunyai usaha rumah tangga jamur krispi, mengaku pelatihan yang dia ikuti untuk pertama kali ini sangat bagus untuk pemasaran. Selama ini, pemasaran yang dia lakukan hanya seputaran tempat tinggalnya di Desa Peguyangan Kaja.
“Dengan pelatihan ini, saya harapkan dapat meningkatkan omset penjualan dari yang telah dihasilkan selama ini,” ujarnya. (*/Sir)