Denpasar, Suarabali.co.id – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bali berharap Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Bali ikut berkontribusi mengurangi sampah baliho selama perhelatan Pemilu 2024.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Bali I Dewa Agung Gede Lindartawan saat beraudiensi dengan pengurus AMSI Bali di Kantor KPU Bali, Denpasar, Selasa (9/5/2023).
Selama ini, menurut dia, pelaksanaan Pemilu selalu menimbulkan permasalahan sampah baliho di lingkungan masyarakat. Sementara di sisi lain, pembuatan baliho juga membutuhkan anggara yang besar.
Itu sebabnya, Lindartawan berharap program AMSI Bali sejalan dengan KPU Bali dan Pemprov Bali dalam upaya mengurangi sampah, termasuk sampah baliho.
“Kami ingin adanya pengurangan penggunaan baliho dalam berkampanye dan mengoptimalkan peran media digital. Saya berharap program AMSI Bali dapat disinkronkan dengan KPU Bali,” katanya.
Menurut dia, upaya optimalisasi media online dan pengurangan pemakaian baliho dalam kampanye saatnya dilakukan. Apalagi penggunaan baliho belum tentu efektif untuk saat ini.
“Bayangkan orang berkendaraan dengan kecepatan tertentu akan sulit membaca isi keseluruhan baliho. Belum lagi pemasangan baliho yang terlalu banyak pada satu titik belum tentu dapat memberikan rasa keadilan pada peserta Pemilu” ujarnya.
Sementara Ketua AMSI Bali I Nengah Muliarta menyatakan sepakat dengan ide ketua KPU Bali. Dengan memanfaatkan media online atau medsos, kata dia, sebaran sosialisasi Pemilu dan kampanye dapat lebih luas.
“Penggunaan media online dan medsos dalam kampanye Pemilu akan memberikan gambaran bagi pemilih mana caleg yang cakap digital dan mampu menggunakan medsos dengan baik,” ungkap Muliarta.
Terkait tujuan audiensi, Muliarta mengatakan ingin mengenalkan AMSI sekaligus menyampaikan program unggulan AMSI, yakni cek fakta.
“Apalagi menjelang Pemilu 2024, AMSI perlu mendorong Pemilu yang sehat, aman, dan bebas hoaks,” ujar Muliarta. (Rls)