Denpasar, suarabali.com – Kapolri Jenderal Pol. H. Muhammad Tito Karnavian melakukan video conference (Vicon) dengan Kapolda Bali Irjen Pol. Petrus Reinhard Golose, didampingi Wakapolda Bali Brigjen Pol. I Gede Alit Widana beserta sejumlah pejabat utama Polda Bali dan Kapolres se-Bali.
Kegiatan yang berlangsung pada Selasa (20/3/2018) pukul 10.00 WITA di ruang Vicon Polda Bali itu membahas tentang analisa dan evaluasi (Anev) Satgas Nusantara.
Usai melaksanakan Vicon, Kabid Humad Polda Bali Kombes Pol. Hengky Widjaja menjelaskan, sejumlah temuan terkait pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 disampaikan Kapolri. Salah satu hal yang dibahas adalah persebaran daerah rawan hoaks (berita palsu) , SARA, dan hate speech (ujaran kebencian).
Dari 171 daerah di Indonesia yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah pada 27 Juni 2018, wilayah Bali tidak termasuk dalam daerah rawan hoaks, SARA, dan hate speech. Tentu hal ini tidak terlepas dari peran dan kinerja Polda Bali dalam mewujudkan Pilkada damai yang mengutamakan prinsip preventif proaktif daripada represif responsif.
Bentuk kegiatannya mengedepankan manajemen sosial, manajemen media dan kemitraan yang dilakukan oleh fungsi intelijen, Humas, dan Binmas. Khusus untuk manajemen media, Bidhumas Polda Bali bekerja sama dengan media media online, cetak, dan elektronik agar turut memberikan informasi yang menyejukkan dan meng-counter berita-berita yang bersifat hoaks, propaganda, provokasi, ujaran kebencian maupun isu SARA yang dapat mengundang kerawanan saat Pilkada berlangsung.
“Meskipun Bali tidak masuk daerah rawan persebaran hoaks, SARA, dan hate speech, kita tidak akan lengah dan tetap fokus menciptakan suasana yang sejuk, aman, dan damai saat Pilkada. Kita tetap mengedepankan preventif proaktif, namun tidak menutup kemungkinan akan melakukan tindakan represif secara tegas apabila terjadi tindak pidana saat Pilkada,” tegas Kabid Humas Polda Bali.
Perwira melati tiga di pundak ini berharap situasi wilayah hukum Polda Bali akan tetap aman dan damai hingga akhir tahap Pilkada. Terwujudnya situasi ini harus didukung oleh stakeholder lainnya dan peran serta masyarakat Bali.
“Saya yakin Pilkada Bali akan berjalan dengan aman, lancar, dan damai. Karena, masyarakat sudah pintar, bijak, cerdas, dan dewasa dalam memilih pemimpin Bali secara demokratis dan berintegritas,” imbuhnya. (Sir)