Badung, suarabali.com – Kesungguhan Pemkab Badung menjaga kelestarian lingkungan bukan sekadar isapan jempol. Buktinya, selain meluncurkan program Gojek Sampah Plastik (Gotik), Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Badung juga meluncurkan program Badung Anti Kantong Platik (Batik).
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa meluncurkan program inovasi Batik tersebut di Wantilan Sabha Budaya Desa Adat Sempidi, Kecamatan Mengwi, Badung, Minggu (27/5/2018). Hadir dalam peluncuran itu, Ketua DPRD Badung I Putu Parwata dan Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan, serta sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat lainnya.
Wabup Suiasa mengatakan inovasi Batik merupakan program yang berbasis kearifan lokal dengan memberi ruang dan kewenangan kepada desa adat untuk mengatur penggunaan kantong plastik. Dengan pengelolaan yang benar, dia berharap sampah plastik tidak membahayakan lingkungan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Pada kesempatan tersebut, Desa Adat Sempidi dan Kwanji sekaligus ditetapkan sebagai desa adat percontohan. Namun, kedepannya seluruh desa adat di Badung diharapkan membuat perarem atau aturan tertulis agar program inovasi Batik ini berkesinambangan.
“Dengan begitu, inovasi Batik bisa bermanfaat untuk mengurangi penggunaan kantong plastik,” kata mantan Wakil Ketua DPRD Badung itu.
Kepala Dinas LHK Badung I Putu Eka Merthawan menambahkan, Desa Adat Sempidi dan Kwanji dipilih sebagai percontohan inovasi Batik bukan tanpa alasan. Menurut Mantan Kabag Humas Setda Badung ini, secara geografis Sempidi dan Kwandji paling dekat dengan ibu kota Badung, yakni Mangupura dan Puspem Badung.
“Namun, yang utama adalah semangat bersatunya krama Desa Adat Sempidi dan Kwanji untuk merealisasikan visi dan misi Bupati Badung melalui konsep Tri Hita Karana, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, hubungan manusia dengan lingkungan,” jelasnya.
Dengan penetapan sebagai desa adat percontohan inovasi Batik, maka Desa Adat Sempidi dan Kwanji merupakan desa pertama di Bali yang secara terintegrasi mengurangi penggunaan kantong plastik melalui komponen banjar adat, STT, PKK, Pasar Adat, Sekolah SD, SMP, LPD, Kantor Lurah, dan Puskesmas. (*/Sir)