ilustrasi. (foto: istimewa)
Buleleng, suarabali.co.id – KemenPAN-RB melalui Tim Panel Independen (TPI) mengapresiasi inovasi Buleleng Kelola Sampah Anorganik Melalui Bank Sampah (bulan melah) yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali masuk Top 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) Nasional.
“Kami sangat mengapresiasi inovasi yang sudah dilakukan BSI di Buleleng. Selain berdampak pada perekonomian juga berpengaruh dalam bidang sosial yang melibatkan masyarakat mulai dari melibatkan anak-anak,” kata Ketua TPI Eko Prasojo
Dikatakannya, bahwa inovasi BSI yang diantaranya mengumpulkan sampah untuk dijadikan tabungan dalam bentuk uang, iuran les belajar, tari kesenian bahkan sampai bisa ditukarkan menjadi emas ini ke depannya mampu menjadi contoh daerah lainnya sehingga secara tidak langsung mampu mengurangi sampah khususnya sampah anorganik.
Sementara itu, Pj Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menyampaikan bahwa permasalahan sampah khususnya anorganik sudah mulai dipikirkan guna meminimalisir tumpukan sampah yang salah satunya melalui inovasi “Bulan Melah” yang mendapat apresiasi hari ini.
Ditambahkan, bahwa selama ini kebanyakan ditemui sistem pengelolaan sampah organik menjadi pupuk namun mengesampingkan sampah anorganik untuk diolah kedepannya menjadi apa dan menjadi tanggung jawab siapa.
“Itu yang kita pikirkan dan kita sudah lakukan itu. Perlu kita ketahui bahwa ini merupakan inovasi startegis dalam melibatkan masyarakat sehingga bisa dijamin keberlanjutannya,” ujarnya.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa ini juga merupakan Best Practice yang direplikasi oleh daerah-daerah lain dan dijadikan percontohan. Selain itu, inovasi ini juga secara tidak langsung dapat mengajarkan kepada masyarakat mulai dari dirinya sendiri dahulu untuk menginformasikan kepada orang tuanya agar mau memilah dan membuang sampah ketempat yang seharusnya.
“Melalui strategi inovasi ini yang salah satunya menabung sampah bisa dapat les gratis paling tidak bisa mengingatkan kepada orangtuanya sehingga ini bisa memberikan dampak sosial juga nantinya,” sambung dia.
Pj Lihadnyana berharap agar inovasi ini bisa dikembangkan dan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat khususnya di Buleleng dan tentunya dapat mengurangi limbah sampah anorganik. (*)