• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Sabtu, 18 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Indonesia – AS  Bangun Katahanan Masyarakat Hadapi Esktrimis di ASEAN

Handa by Handa
Juni 6, 2023
in Nasional
0
Indonesia – AS  Bangun Katahanan Masyarakat Hadapi Esktrimis di ASEAN
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Kepala BNPT RI dalm pertemuan 3rd ASEAN – US Regional Workshop on Preventing and Countering Violent Extremism (P/CVE) di Bali. (Foto: doc BNPT RI).

 

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Bali, suarabali.co.id – Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat fokus membangun
ketahanan masyarakat hadapi ekstremisme di Asia Tenggara.

Hal tersebut disampaikan
Kepala BNPT RI Komjen Pol Rycko Amelza Dahniel dalam pertemuan 3rd ASEAN – US Regional Workshop on Preventing and Countering Violent Extremism (P/CVE): Community Resilience in ASEAN yang diselenggarakan pada 6-7 Juni 2023.

Rycko menyampaikan bahwa pertemuan antara Indonesia dan Pemerintah Amerika telah berkontribusi bagi pembangunan strategi dan kebijakan nasional dalam pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT RI) merupakan ketua kelompok pejabat senior Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) selaku co-host bersama Pemerintah Amerika Serikat.

Pertemuan tahunan ini diikuti oleh sekitar 80 peserta dari negara-negara anggota ASEAN, perwakilan dari para mitra, para ahli, akademisi, organisasi internasional dan organisasi masyarakat sipil.

Rycko menyampaikan bahwa pertemuan antara Indonesia dan Pemerintah Amerika telah berkontribusi bagi pembangunan strategi dan kebijakan nasional dalam pencegahan dan penanggulangan ekstrimisme.

Menurut Rycko, Indonesia dan Pemerintah Amerika Serikat menjadi co-host dalam ASEAN-US Workshop on P/CVE yang ketiga.

“Kedua lokakarya sebelumnya telah terlaksana dengan baik, melalui identifikasi pendekatan dan praktik baik dalam membangun strategi dan kebijakan nasional, termasuk pengembangan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme,” kata Rycko.

Kepala BNPT RI menyampaikan dalam pertemuan ini membahas sejumlah isu penting terkait P/CVE, diantaranya: pertukaran informasi perkembangan terorisme global dan regional, situasi terkini dari negara anggota ASEAN, perspektif pemuda dan perempuan dalam memperkuat ketahanan masyarakat, tanggapan dini serta kemitraan dalam merespon propaganda ekstremisme kekerasan atau Early Warning Early Response (EWER), dan tantangan daring lainnya.

Senada dengan Kepala BNPT RI, Mission Director USAID Regional Development for Asia, Steven Olive menyampaikan pentingnya keterlibatan banyak pihak dalam membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi kelompok ekstremisme kekerasan.

“Lokakarya tahun ini mengangkat tema ketahanan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengantisipasi, beradaptasi, bertahan, dan pulih dengan cepat secara bersama-sama,” jelas Steven Olive.

Pertemuan ini pun menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk diimplementasikan bersama oleh negara anggota ASEAN, Pemerintah Amerika Serikat, para mitra dan lembaga donor, terutama dalam meningkatkan daya tahan atau imunitas masyarakat, terutama perempuan dan generasi muda, dalam melawan P/CVE.

Untuk selanjutnya, seluruh partisipan akan mengikuti 3rd Bali Work Plan Multi-Sectoral Task Force (MTF) Meeting dan the 3rd ASEAN Partners Meeting for the Implementation of the Bali Work Plan (2019–2025) pada 8-9 Juni 2023 mendatang. (*)

Previous Post

Diikuti 11 Tim dari 8 Negara Formula E Berlangsung Aman dan Lancar

Next Post

Gandeng PT INALUM, BNPT Beri Dukungan Psikososial kepada 40 Korban Terorisme di Sumut

Next Post
Gandeng PT INALUM, BNPT Beri Dukungan Psikososial kepada 40 Korban Terorisme di Sumut

Gandeng PT INALUM, BNPT Beri Dukungan Psikososial kepada 40 Korban Terorisme di Sumut

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In