Ilustrasi tanah longsor. Longsor di Karangasem, Bali menewaskan satu orang santri. (foto:istimewa).
Amlapura, suarabaki.co.id – Mirafsul Aulia (17), seorang santriwati Pondok Pesantren At-Taqwiim meninggal dunia akibat tertimbun longsor saat sedang menampung air hujan di Dusun Kampung Anyar, Desa Bukit, Karangasem pada Minggu (3/12) malam. Sementara dua temannya berhasil selamat dalam peristiwa tersebut.
“Ada tiga orang santri yang tertimbun longsoran senderan lapangan voli. Korban sempat dipanggil oleh temannya untuk disuruh masuk ke dalam. Mungkin karena tidak didengar akibat hujan yang deras, sehingga korban masih di luar. Dan saat itu, bencana tersebut terjadi,” tutur , Saipul Haji, salah seorang guru di Yayasan Pondok Pesantren At-Taqwiim, Senin, (04/12/23), dikutip dari balipost com.
Haji mengatakan, saat ini korban yang meninggal sudah dibawa ke rumah duka di Buleleng. Sementara, dua korban luka masih menjalani perawatan di RSUD Karangasem.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren At-Taqwiim, Kamarudin, menjelaskan, saat kejadian di bawah ada enam orang santri. Tiga orang di dalam kamar dan tiga orang lain di luar.
Satri yang lainnya sedang mengikuti proses belajar mengajar. Tiga korban yang tertimbun longsoran senderan lapangan bola voli itu sedang menampung air hujan karena wilayah itu memang kesulitan air selama musim panas.
“Pas kejadian, tiga santri ini mengisi air hujan untuk ditampung di tandon. Air ini untuk dipergunakan sehari-hari. Satu korban yang meninggal dunia dalam posisi tengkurap, yang duanya tertimbun setengah badan, sehingga mereka yang berteriak meminta tolong kepada temannya,” katanya.
Kamarudin menjelaskan, pascakejadian ini untuk sementara waktu proses belajar mengajar diliburkan. “Sementara pembelajaran dinonaktifkan. Itu kita lakukan untuk menenangkan para santri dengan kejadian ini,” ujarnya. (*)