• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 1 Juli 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Fraksi Gerindra Tolak RUU Pertanggungjawaban APBN 2017

by
Juli 11, 2018
in Nasional
0
Fraksi Gerindra Tolak RUU Pertanggungjawaban APBN 2017

Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan membacakan pandangan Fraksi Gerindra terhadap RUU Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Fraksi Partai Gerindra DPR RI menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2017. Gerindra menilai pencapaian pembangunan yang dilakukan pemerintah saat ini jauh dari target yang ditetapkan. Sehingga, perlu diberikan kritik dan masukan agar selalu ada suplemen perbaikan untuk pembangunan pada masa mendatang.

Pandangan Fraksi Gerindra itu dibacakan anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan dalam rapat paripurna DPR, Selasa (10/7/2018). Rapat yang dimpimpin Wakil Ketua DPR RI Agus Hermanto ini membahas pandangan fraksi–fraksi atas pokok–pokok keterangan pemerintah mengenai RUU tentang Pertanggungjawaban Atas Pelaksanaan APBN Tahun Anggaran 2017.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Heri melanjutkan, F-Gerindra menyatakan tidak setuju atas RAPBN-P TA 2017, karena ruang fiskal yang tersedia sangat sempit. Namun demikian,  Fraksi Gerindra mempersilakan pemerintah menjalankan keyakinannya dalam RAPBN-P TA 2017. Dijelaskan sebelumnya, dua dari tiga fungsi APBN, yaitu sebagai instrumen redistribusi pendapatan dan instrumen untuk menstimulus pertumbuhan ekonomi hanya efektif jika APBN mempunyai ruang fiskal yang lebar.

Heri juga memberikan catatan atas kinerja pemerintah saat ini, di antaranya ekonomi Indonesia selama tahun 2017 tercatat tumbuh sebesar 5,07 persen. Capaian ini di bawah target APBN 2017 sebesar 5,2 persen. Namun, capaian pemerintah yang hanya mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 5,07 persen kurang memenuhi ekspektasi rakyat.

“Padahal, pemerintah telah diberi kesempatan untuk membelanjakan anggaran pembangunan hingga Rp 2.133‚29 triliun sesuai postur belanja pada APBN-P TA 2017,” tegas Heri.

Selain itu, rasio realisasi belanja APBN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahun mengalami kontraksi. Tahun Anggaran 2014 rasio realisasi belanja sebesar 16,7 persen, sementara pada Tahun Anggaran 2017 rasio realisasi belanja turun menjadi 14,7 persen atau mengalami kontraksi sebesar 2 persen dari PDB.

“Yang memprihatinkan, Fraksi Gerindra memprediksi rasio realisasi belanja APBN 2018 terhadap PDB akan turun menjadi 14,12 persen dan tahun 2019 akan turun menjadi sebesar 13,7 persen. Sehingga, kinerja pemerintah dalam realisasi belanja APBN selama lima tahun mengalami kontraksi sebesar 3 persen dari PDB,” jelasnya.

Selain itu, realisasi penerimaan perpajakan pada APBN TA 2017 sebesar Rp 1.343,5 triliun atau 9,9 persen dari PDB. Angka tersebut semakin jauh dari target Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) 2015-2019 sebesar 16 persen. Hal tersebut menempatkan APBN semakin tergantung dari utang.

“Tax ratio sebesar 9,9 persen  adalah yang terendah dalam 10 tahun, sekaligus menunjukkan kinerja pemerintah dalam memungut pajak sangat buruk,” lanjutnya.

Atas sejumlah persoalan tersebut, maka Fraksi Gerindra meminta pemerintah untuk lebih serius dalam perencanaan dan pelaksanaan APBN, dan seyogyanya lebih realistis dalam mematok asumsi-asumsi dalam perencanaan APBN, serta berupaya mendorong postur APBN yang surplus. (*)

Previous Post

DPR Setujui RUU Kekarantinaan Kesehatan Menjadi UU

Next Post

Gereja Baptis Anugerah Indonesia Akan Gelar Kongres di Bali

Next Post
Gereja Baptis Anugerah Indonesia Akan Gelar Kongres di Bali

Gereja Baptis Anugerah Indonesia Akan Gelar Kongres di Bali

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

4 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

4 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

4 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

4 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In