• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 14 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Fahri Hamzah: Jangan Takut Lawan Orang Sakit Jiwa

by
Mei 16, 2018
in Nasional
0
Fahri Hamzah: Jangan Takut Lawan Orang Sakit Jiwa

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Jakarta, suarabali.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai sejumlah pelaku teror atau yang tertangkap merupakan orang sakit jiwa yang rela menjual nyawa keluarga dan bangsa sendiri demi melayani nafsu para penggiat perang yang mendapatkan keuntungan rupiah dan dolar dari tumpahnya darah.

“Orang yang lebih gilanya itu ada di pucuk pimpinan mereka, yang memerintahkan perang, dan menyiapkan regulasi bagi peperangan. Ada juga yang menjadi robot yang menyiapkan diri untuk kematian yang konyol. Siapa yang salah? Yang penting kita jangan jadi korban,” kata Fahri dalam pesan singkatnya yang diterima wartawan, Rabu (16/5/2018).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Betulkah mereka (pelaku teror) robot? Di sini Fahri mencontohkan robot lain yang dimaksud. Dimana suatu hari George Bush Jr. menyerang Irak dan membunuh Saddam Husen. Serta membuat perang sipil dan pengungsian yang mengorbankan jutaan jiwa dengan alasan fiktif  weapon of Mass destruction dan crusade (senjata pemusnah massal dan perang salib).

Lantas, apakah fiksi George Bush JR soal weapon of Mass destruction dan crusade itu sudah dihentikan, dan apakah nyawa jutaan manusia akibat fiksi perang kaum ultra kanan bisa dilupakan dan sudah terbayar? Apakah rakyat Indonesia bisa menghentikan khayalan orang sakit jiwa alias gila?.

“Indonesia, adalah bangsa yang memandatkan diri untuk “ikut serta dalam perdamaian dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial” ini. Maka dari itu, Indonesia bukan tempat para orang sakit jiwa atau orang-orang gagal yang ingin selalu mencari alasan mencipta kehancuran, tapi membangun pencitraan. Indonesia akan melawan sakit jiwa kalian,” ujarnya.

Pikiran ini, menurut dia adalah pikiran para pendiri bangsa. Karena itu jika ada yang tidak paham, maka memang lah bukan dia yang layak di depan. Indonesia ini raya, tempat benih kebaikan agama dan negara dipersatukan, tempat timur dan barat bercumbu menemukan cintanya yang sejati. Khalifah Bumi.

“Minggir lah yang tak sanggup. Amanah ini berat. Biarkan yang lain yang punya pikiran dan yang sanggup memikul beban. Ada yang ingin mengalihkan perhatian. Kegagalan negara ingin dikompensasi dengan perang. Akal sehat kita berkata tidak!,” tegas Fahri.

Dilanjutkan Fahri, Kita punya jalan sendiri, akal sehat kita dan jiwa kita yang tenang. Bahwa kita punya jalan kehidupan. Amanah ini harus menjadi visi peradaban Pancasila kita. Menuju dunia yang damai dan tenang. Maka kita menolak meregulasi perang. Kita meregulasi kehidupan.

Bahkan, tambah politisi asal Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, Indonesia ini bukan saja tidak boleh jadi korban, tetapi harus menjadi penemu jalan baru bagi perdamaian dan dunia yang aman, yang hakiki. Maka, rakyat Indonesia tidak boleh ikutan, apalagi mengikuti jejak kebodohan dan kekalahan.

“Kita punya jalan sendiri. Bismillah, ini harapan menjelang Ramadhan. Tapi jika kalian tetap ingin menulis dalam aturan bahwa agama dan simbol nya adalah perkakas perang, maka aku akan melawan. Aku berdoa agar Tuhan membuat perhitungan dengan kalian. Semoga Ramadhan mendatangkan kesadaran,” pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan, pasca aksi teror Mako Brimob dan bom bunuh diri (bomber) oleh dua keluarga di Surabaya, kembali polisi mengamankan satu keluarga diduga teroris di Surabaya, juga penangkapan 13 orang diduga anggota JAD (Jemaah Ansarut Daulah) oleh Densus 88 di Jakarta, kemarin. (*/Sir)

 

Previous Post

Mahasiswa UTI Gelar Doa Bersama untuk Korban Bom di Surabaya

Next Post

Polda Bali Jaga Ketat Asrama Polisi Kreneng, Setiap Pengunjung Digeledah

Next Post
Polda Bali Jaga Ketat Asrama Polisi Kreneng, Setiap Pengunjung Digeledah

Polda Bali Jaga Ketat Asrama Polisi Kreneng, Setiap Pengunjung Digeledah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In