• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Jumat, 17 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

Fahri Hamzah Desak Pemerintah Bentuk BRR untuk Penanganan Gempa Lombok

by
Agustus 14, 2018
in Nasional
0
Fahri Hamzah Desak Pemerintah Bentuk BRR untuk Penanganan Gempa Lombok

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Lombok, suarabali.com – Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mengatakan pembentukan Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) bertujuan agar ada percepatan penanganan gempa Lombok.

Dalam menangani gempa Lombok, menurut Fari, memerlukan birokrasi recovery, birokrasi bencana, bukan birokrasi biasa yang harus pakai rapat dahulu dan sebagainya. Sebab, kasus yang terjadi di wilayah Lombok saat ini, tidak bisa ditangani dengan cara biasa-biasa saja, karena efek yang ditimbulkan memang luar biasa besar.

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

“Sekali lagi, ini bencana besar yang diprediksi oleh BMKG, guncangannya itu masih akan terjadi sebulan ke depan. Jadi sekali lagi, saya mengimbau Presiden untuk segera membentuk badan khusus, supaya ini (penanganannya) lebih cepat. Apalagi, yang minta anggaran ini banyak sekali dan itu serius, karena masyakarat belum mau pulang ke rumahnya,” papar Fahri saat meninjau lokasi gempa di Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Minggu (12/8/2018), seperti dilansir dpr.go.id.

Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat itu mengungkapkan, telah mendapat telepon dari Bupati Lombok Utara yang memohon agar secepatnya dilakukan eksekusi pembentukan BRR. Tujuannya, supaya bisa mengakomodasi bantuan lembaga-lembaga yang datang dari luar yang membawa alat berat dan lainnya untuk membantu.

“Seperti di rumah sakit yang saya datangi ini. Ada dari Jawa Timur, pihak swasta menyumbangkan kamar operasi, tetapi perlu melewati prosedur. Nah, tadi saya bilang, ya sudah kita pakai saja, ini kan darurat. Jadi, jangan banyak cing-cong (banyak omong), sebab akan terlambat,” cetus Fahri saat meninjau RSUD Kota Mataram dan RSU NTB.

Ditanya soal belum maksimalnya upaya pemerintah setempat, lantas Fahri pun kembali mengatakan tentang perlunya badan khusus tersebut. Sebab sekarang ini, pemerintah setempat tengah mengalami musibah, sehingga tidak mungkin untuk mengandalkan para pejabat lokal untuk mengambil keputusan.

“Kalau pejabat lokal disuruh ambil keputusan, kan repot. Jadi, tidak ada pilihan selain segera membentuk sebuah kelembagaan atau badan khusus, yang dipimpin orang yang tidak terkena bencana. Artinya, dia lebih merdeka, lebih cepat mengkoordinir,” pungkas Fahri.

Anggota Dewan asal NTB ini juga menginginkan agar permintaan berbagai rumah sakit, seperti obat-obatan maupun penambahan alat-alat medis yang tengah menangani secara rutin para korban gempa bisa segera dipenuhi. Menurut dia, apa yang dihadapi pihak-pihak rumah sakit sekarang sangat kompleks sekali.

Selain itu, masih menurut Fahri, harus ada sosialisasi yang masif kepada masyarakat supaya jangan terlalu traumatis. Dia pun mengingatkan kembali apa yang terjadi di Aceh dan DI Yogyakarta saat gempa lalu, yang akibat lambatnya penanganan pasca bencana, sebanyak 22 jenis penyakit baru bisa muncul.

“Mulai dari perampokan dan lainnya itu terjadi. Karena itu harus cepat mengeluarkan anggaran kepada birokrasi pemerintahan itu. Soal masyarakat pastilah akan membantu, tapi ini kan yang kita bicarakan non masyarakat, yakni negara. Negara memiliki tanggung jawab besar kepada rakyatnya,” tegas Fahri. (*)

 

Previous Post

Di Forum PB3AS, Gubernur Pastika Pamit kepada Masyarakat

Next Post

Kembali Bertugas di Jawa Timur, Brigjen Pol. Mohammad Iqbal Jadi Wakapolda

Next Post
Kembali Bertugas di Jawa Timur, Brigjen Pol. Mohammad Iqbal Jadi Wakapolda

Kembali Bertugas di Jawa Timur, Brigjen Pol. Mohammad Iqbal Jadi Wakapolda

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In