Lombok, suarabali.com – Gempa kembali mengguncang Lombok. Kali ini berkekuatan 7,0 SR pukul 21.56 WIB berlokasi di darat pada jarak 18 km arah barat laut Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan kedalaman 15 km. Seluruh pasien di rumah sakit segera dievakuasi ke luar gedung.
Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan RSUD Selong sampai tanggal 18 Agustus 2018, jumlah korban rawat inap di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 227 Orang. Sementara jumlah total rawat jalan sebanyak 426 orang.
Gempa tersebut membuat masyarakat begitu panik, bahkan sampai berlarian menuju jalanan atau tempat terbuka. Semua pasien yang ada di RSUD Selong telah dievakuasi ke tenda di luar gedung rumah sakit.
Semua pasien di rumah sakit tidak ada lagi yang mau dirawat di dalam gedung. Semua dirawat di tenda-tenda di depan rumah sakit.
Sebelumnya, gempa besar juga terjadi sekitar pukul 11.00 WIB yakni 6,5 SR. Saat itu telah lahir dua bayi di tenda perawatan di RSUD Selong.
Pada 17 Agustus juga telah lahir dua bayi kembar di tenda RSUD Selong Lombok Timur. Namun, demikian kondisi kesehatan korban tetap diutamakan.
Kementerian Kesehatan telah melakukan penanggulangan krisis kesehatan pada kejadian gempa di Lombok. Di antaranya upaya pelayanan kesehatan yang beroperasi 24 jam, perbaikan sanitasi di lokasi krisis kesehatan, distribusi obat dan perbekalan kesehatan, pelayanan gizi, dan mobilisasi tenaga kesehatan. (*)