• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 14 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Bali

DTW Jatiluwih Siap Sambut Pemimpin Dunia Dalam Gelaran WWF di Bali

Handa by Handa
Mei 2, 2024
in Bali
0
DTW Jatiluwih Siap Sambut Pemimpin Dunia Dalam Gelaran WWF di Bali
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Related posts

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Maret 17, 2025
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

Maret 16, 2025
Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih siap sambut delegasi WWF di Bali. (foto:istimewa)
Denpasar, suarabali.co.id – Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih di Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, bersiap menyambut kedatangan wisatawan dan para pemimpin dunia dalam gelaran World Water Forum (WWF) ke-10 yang dilangsungkan di Bali pada 18-25 April mendatang.
Desa yang terkenal dengan keindahan terasering sawahnya ini akan menjadi salah satu destinasi wisata utama yang dikunjungi oleh para delegasi dari berbagai negara.
“Selain delegasi dari berbagai negara, sebanyak 18 kepala negara akan mengunjungi Jatiluwih,” beber Manajer Operasional DTW Jatiluwih, I Ketut Purna atau akrab disapa John Ketut Purna.
John mengatakan, Jatiluwih akan menerima kunjungan hingga 2.000 delegasi WWF setiap harinya. Hal ini tak lepas dari keunikan dan keindahan alamnya yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia UNESCO pada tahun 2012.

“Saat ini kunjungan wisatawan ke Jatiluwih sejak gaung WWF mencapai 1.100 hingga 1.200 orang. Sebelumnya 700-900 orang. Jadi sudah peningkatan 50 persen,” ujar John ditemui di sela-sela halal bihalal Bali Open Mind Institute-Wayan Koster di Harris Denpasar, Selasa (30/4) malam. Diakui, jika hingga saat ini baru China yang telah mengkonfirmasi akan mengirimkan delegasi sebanyak 10 orang setiap hari mulai tanggal 19-25 Mei.
Dikatakannya dalam beberapa hari ke depan, negara lain akan mengkonfirmasi kehadiran para delegasinya yang akan hadir di forum tersebut.
Terkait dengan wisatawan reguler yang berkunjung ke tempat tersebut saat berlangsungnya WWF, John memastikan tetap akan berjalan seperti biasa. Meskipun akan dipadati oleh para delegasi, wisatawan lokal dan reguler tetap dapat mengunjungi Jatiluwih.
“Pengaturan khusus saja yang akan diberlakukan saat ada kunjungan kepala negara, yaitu menjaga jarak dengan rombongan,” ujarnya. Lokasi utama kegiatan WWF di Jatiluwih akan berada di kawasan monumen UNESCO, sebuah bangunan baru sumbangan pemerintah pusat. Kapasitas parkir baru juga telah dibangun untuk menampung 200-300 mobil.
Jatiluwih menawarkan lebih dari sekadar pemandangan alam yang indah. Di sini, para pengunjung dapat merasakan keramahan budaya lokal dan mempelajari kearifan lokal dalam pengelolaan air dan alam. Berbagai aktivitas menarik, seperti trekking di sawah, bersepeda, demo masak, dan mengunjungi perkebunan kopi, alpukat, dan durian, siap menyambut para wisatawan. Jatiluwih berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
John menjelaskan , desa ini fokus mengembangkan wisata trekking dengan berbagai pilihan jarak. “Trekking yang kami tawarkan sangat menarik karena mengkombinasikan trekking di sawah dan hutan,” ujar John.
Untuk akomodasi,  lanjut John, di Jatiluwih sudah tersedia sejumlah homestay. Desa ini juga mengembangkan homestay dengan tinggal di rumah penduduk.
“Dengan demikian wisatawan dapat merasakan pengalaman tinggal di rumah penduduk dan merasakan keramahan budaya lokal secara langsung,” ungkap John. Untuk menyambut para delegasi WWF, Desa Jatiluwih telah mempersiapkan berbagai atraksi istimewa. Desa akan dihiasi dengan ratusan penjor, pertunjukan tari tradisional Bali, dan kuliner khas Jatiluwih seperti jaje laklak dan teh beras merah. (*)

“Dengan terpilihnya Jatiluwih sebagai side visit WWF, maka akan membantu Jatiluwih ke dunia internasional yang saat ini diakui sebagai world heritage,” tuntas John Ketut Purna.
Previous Post

Peringati Hari Buruh, Pecinta Vegatarian Bagikan 2.000 Porsi Makanan Gratis

Next Post

Akan Dibangun Puskesmas, Pemkot Denpasar Resmi Tutup TPSS Jalan Gunung Agung

Next Post
Akan Dibangun Puskesmas, Pemkot Denpasar Resmi Tutup TPSS Jalan Gunung Agung

Akan Dibangun Puskesmas, Pemkot Denpasar Resmi Tutup TPSS Jalan Gunung Agung

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In