• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Selasa, 14 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Ekonomi

DPR Dorong Perbankan Bali Salurkan KUR untuk UMKM

by
Mei 4, 2018
in Ekonomi, Nasional
0
DPR Dorong Perbankan Bali Salurkan KUR untuk UMKM

Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar. (Ist)

0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Gianyar, suarabali.com – Anggota Komisi XI DPR RI Willgo Zainar mendorong perbankan di Bali untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebab, KUR dinilai efektif untuk meningkatkan perekonomian. Untuk itu, pelaku UMKM harus diberi kepercayaan untuk mendapatkan KUR.

“Ada beberapa UMKM yang sudah mendapatkan KUR, tapi ada pula yang belum. Akhirnya, mereka menggunakan kredit konvensional atau regular dengan menggunakan rekening koran. Ini juga harus menjadi sasaran KUR agar beban bunga bisa menjadi lebih rendah dan mereka bisa berdaya saing,” kata Willgo di sela-sela kunjungan kerja Komisi XI DPR RI ke nasabah penerima KUR di Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (30/4/2018).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Untuk penyaluran KUR kepada pelaku UMKM, menurut politisi Partai Gerindra itu, bantuan dana dari perbankan mungkin tidak harus Rp 25 juta. Akan tetapi bisa dicoba di nominal Rp 5 juta sampai Rp 15 juta agar pelaku UMKM terbiasa bertransaksi dengan perbankan. Jika ke depannya mereka bisa tumbuh dan meningkat, maka KUR ini bisa ditingkatkan.

“Saya kira masyarakat harus diberikan kepercayaan di awal. Mereka sebenarnya memiliki usaha, tapi kelengkapan administrasinya saja yang masih belum memenuhi syarat. Dan, kita berharap bantuan tersebut mencapai angka Rp 25 juta dengan tanpa agunan, karena memang itu yang menjadi program pemerintah dan telah dijamin oleh Askrindo dan Jamkrindo sebagai lembaga asuransi pembiayaan,” tambah Willgo.

Dia menambahkan, sejauh ini peran Bank Indonesia sudah melakukan pembinaan dengan baik. Perbankan juga seharusnya melakukan pembinaan terhadap pelaku usaha, karena memiliki dana Corporate Social Responsibility(CSR).

Menurut dia, ada baiknya dana tersebut membantu meningkatkan kompetensi pengusaha kecil, sehingga mereka bisa tumbuh seiring dengan perkembangan tren dan zaman agar tidak tertinggal dan tergilas pada persaingan global.

“Kita juga lihat untuk membuat tenun saja masih menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Ini saya rasa kurang maksimal. Kebanyakan penyerapan dari industri kreatif ini mayoritas adalah padat karya. Pemerintah, perbankan, dan pelaku usaha harus bersama-sama berpikir bagaimana program KUR ini bisa meningkatkan kapasitas permodalan dan kapasitas pemasarannya,” jelas Willgo.

Politisi dapil NTB itu mengatakan, UMKM merupakan sentra-sentra produksi tingkat home industry yang bisa menyerap lapangan pekerjaan lebih besar lagi. Ke depannya diharapkan bisa menciptakan lagi home industry dan lapangan kerja berbasis desa, karena masing-masing desa memiliki potensi untuk menciptakan home industry dengan konsep one village one product, dan one village one industry.

“Hanya saja beberapa tren penjualan hasil UMKM di Bali ini agak menurun. Bisa jadi kemarin karena ada faktor erupsi Gunung Agung, ataupun karena tren daya beli masyarakat melemah. Tapi, sekarang kami melihat mereka sudah melakukan kombinasi pemasaran hasil usahanya, yaitu 50 persen untuk lokal dan 50 persen untuk ekspor. Saya kira ini sebuah inovasi yang bagus. Bila daya beli masyarakat lokal turun maka digenjot dari sisi ekspornya,” tutup Willgo. (*/Sir)

 

Previous Post

Bali Tuan Rumah Kongres Dokter Anak se-Asia Pasifik 2018

Next Post

Gubernur Pastika Ingatkan Masyarakat Waspadai Investasi Bodong

Next Post
Gubernur Pastika Ingatkan Masyarakat Waspadai Investasi Bodong

Gubernur Pastika Ingatkan Masyarakat Waspadai Investasi Bodong

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In