Tabanan, suarabali.com – Presiden Joko Widodo menyerahkan 15 ribu sertifikat tanah kepada warga Tabanan di Monumen Perjuangan Margarana, Tabanan, Bali Jumat (23/2/2018). Kedatangan Presiden Joko Widodo dan rombongan ke daerah ini disambut dengan pertunjukan Tari Okokkan.
Dalam kunjungan ke Tabanan, Presiden Joko Widodo didampingi Bupati Tabanan Ni Eka Wirastuti, Gubernur Bali I Made Mangku Pastika, dan Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama.
Presiden Joko Widodo mengatakan pembagian sertifikat tanah di Tabanan paling banyak. Presiden mengaku ketika berkunjung ke daerah selalu mendapati sengketa tanah.
Secara simbolis Jokowi menyerahkan sertifikat tanah tersebut kepada 12 warga Tabanan. Presiden Jokowi berpesan kepada warga agar sertifikatnya di-laminating agar tidak rusak dan difotokopi.
“Saya titip supaya sertifikatnya di-laminating. Kalau gentingnya bocor biar tidak kena air hujan rusak. Dan difotokopi. Kalau yang asli hilang, fotokopinya masih ada dan bisa langsung diurus,” kata Kepala Negara.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengatakan biasanya masyarakat yang mendapatkan sertifikat tanah selalu ‘disekolahkan’.
“Di Bali gitu juga ya. Nggak apa-apa biar produktif, sertifikat ini mau dipakai agunan ke bank, silakan. Tapi, uangnya jangan dipakai metajen (judi),” ungkapnya.
“Saya tadi tanya sama Bu Eka, apa itu metajen. Dan, saya sudah mengerti,” katanya.
Presiden mengatakan sertifikat itu mau ‘disekolahkan ‘boleh, silakan. “Tapi, dikalkulasikan, bisa ngangsur nggak ke bank. Kalau tidak bisa, tidak usah nanti malah sertifikatnya hilang,” ujarnya.
Apabila dapat pinjaman dari bank Rp 30 juta, kata Presiden, jangan sampai Rp 15 juta itu dibelikan sepeda motor.
“Kalau tidak bisa menganggsur selama enam bulan, nanti sepeda motornya ditarik dealer, sertifikatnya hilang juga,” tuturnya.
Presiden menyarankan, apabila warga dapat pinjaman Rp 30 juta supaya digunakan untuk investasi. “Untuk modal kerja, kalau nanti untung dikumpulin baru dibelikan sepeda motor. Nanti pinjem Rp 300 juta dibelikan mobil Rp150 juta, gagahnya cuma 6 bulan. Mobil hilang, sertifikat juga sama. Pinjam ke bank itu hati-hati dan dihitung,” pungkas Presiden Jokowi. (Dsd/Sir)