Jakarta, suarabali.com – Kota Denpasar menjadi daerah pertama di Bali yang lulus dalam program ‘Gerakan Menuju 100 Smart City’ yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Atas prestasi itu, Plt. Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara menandatangi MoU dengan Kementerian Kominfo di Redtop Hotel Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Penandatangan MoU tersebut disaksikan Menteri Kominfo Rudiantara bersama Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel A. Pangerapan. Juga dihadiri 49 bupati dan walikota di Indonesia. Acara juga diisi dengan diskusi panel dari Kementerian Kominfo dan tujuh industri pendukung smart city.
Kota Denpasar ditetapkan lulus dalam ‘Gerakan Menuju 100 Smart City’ bersama 49 kabupaten/kota lainya di Indonesia yang telah mengikuti assesment di Ciputat pada Maret 2018. Bahkan, Kota Denpasar merupakan satu-satunya kabupaten dan kta yang berada di Bali.
Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan pelaksanaan smart city adalah langkah mengubah tata cara melayani untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Seperti halnya dalam pengurusan pelayanan administrasi masyarakat dari baru lahir hingga meninggal dunia dapat dilakukan dengan pemanfaatan teknologi informasi.
Hal itu dapat menjadi kesepakatan antara bupati/walikota dengan ketua DPRD. Sebab, program smart city tidak dapat dilaksanakan dalam waktu lima tahun saja, tetapi secara berkesinambungan yang mampu mengubah dan berbenah untuk kesejahteraan masyarakat.
Plt. Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara, didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara, mengatakan sebagian besar program OPD Pemkot Denpasar sudah berbasis teknologi informasi sebagai salah satu parameter dalam penerapan smart city.
Keterlibatan dalam Gerakan Menuju 100 Smart City ini tak lepas dari penilaian yang dilakukan Kementerian Kominfo di Smart City Kota Denpasar belum lama ini. Selain itu, kata Jaya Negara, hal tersebut tak lepas dari berbagai inovasi dan sinergitas program yang dilaksanakan seluruh OPD Pemkot Denpasar.
“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan berbagai elemen masyarakat hingga OPD di lingkungan Pemkot Denpasar yang bersama-sama dalam mempercepat proses pelayanan dan pembangunan melalui Denpasar Smart City. Kini, sinergitas tersebut berhasil menorehkan prestasi dengan lulus di Gerakan Menuju 100 Smart City Kementerian Komunikasi dan Informasi RI,” ujarnya
Kadis Komunikasi, Informasi dan Statistika Kota Denpasar I Dewa Made Agung menjelaskan, sebagian besar inovasi yang dilaksanakan berkaitan dengan penggunaan teknologi informasi.
Damamaya Denpasar Cyber Monitor dengan berbagai aplikasi smart city disinergikan dalam satu ruangan. Meliputi kebencanaan dengan nomor telepon kegawatdaruratan 112 atau 223333, pemantauan banjir, ATCS, Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar, Geografik Informasi System, dan E-Sewaka Dharma. Bahkan, ada inovasi terbaru, yakni sinergitas antara Damakesmas milik Diskes Kota Denpasar dengan Damapancana milik BPBD Kota Denpasar.
Di samping itu, terdapat sistem pelacakan armada, sistem pelacakan nelayan, info harga pasar, safe city, E-Sidap, sistem informasi terintegrasi pengelolaan administrasi (Dirgens), dan media sosial.
“Berbagai layanan ini merupakan upaya Pemkot Denpasar dalam memudahkan aktivitas masyarakatnya. Hal ini tentu merupakan salah satu indeks penentu kepuasan masyarakat Kota Denpasar,” ucapnya. (*/Sir)