Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (tengah) saat memberikan keterangan pers usai menggelar Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan 2024. (antara)
Jakarta, suarabaki.co.id – Untuk mencapai swasembada pangan sebagaimana yang telah ditargetkan Presiden Prabowo Subianto, Pemerintah melalui Kemenko Bidang Pangan akan menempatkan satu petugas penyuluh pertanian di setiap desa
Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (tengah) dalam jumpa pers seusai Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan 2024 bersama Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Pertanian dan pihak terkait lainnya di bidang pangan di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
“Sekarang jumlahnya 37 ribu hampir 38 ribu (penyuluh pertanian), akan dilengkapi nanti satu desa, satu penyuluh pertanian,” kata Zulkifli seusai Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri Bidang Pangan 2024 di Jakarta, Kamis dilansir antaranews.com.
Program ini akan diatur melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang menetapkan bahwa pengelolaan penyuluh pertanian akan dilakukan secara terpusat di bawah koordinasi Kementerian Pertanian. Kebijakan ini bertujuan untuk memastikan harmonisasi dan efisiensi dalam pelaksanaan program di lapangan.
“Baru saja disepakati bahwa nanti penyuluh pertanian yang sekarang tersebar di berbagai daerah, nanti akan diatur melalui Perpres, itu akan diatur oleh pusat, CQ Menteri Pertanian (Andi Amran Sulaiman),” ujarnya.
Keberadaan penyuluh pertanian dinilai penting untuk memberikan edukasi kepada petani, terutama dalam penggunaan pupuk yang efisien, pemilihan bibit unggul, serta penerapan teknologi modern. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga keberlanjutan pertanian.
“Petani kita harus diajari, cara memakai pupuk, cara bibit yang bagus, dan sebagainya,” terang Zulkifli.
Selain fokus pada komoditas utama seperti padi dan jagung, penyuluh pertanian juga akan diarahkan untuk mengembangkan potensi perkebunan, seperti kelapa, kopi, dan cokelat. Sektor hortikultura juga menjadi prioritas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
“Karena pertanian itu nanti akan luas, pertanian padi, pertanian jagung, pertanian perkebunan. ada kelapa, ada kopi, ada coklat, dan lain-lain, juga hortikultura,” ucap Menko Pangan. (*/ant)
