Musim kemarau dampak El Nino sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan. (foto: istimewa).
Jembrana, suarabali.co.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, mencatat ada lima titik wilayah di tiga Kecamatan yang mengalami kekeringan dan krisis air bersih dampak dari El Nino
Adapun wilayah yang terdampak yersebut yakni Lingkungan Pancardawa dan Dewasana, Kelurahan Pendem, Kecamatan Jembrana.
Kemudian di wilayah Berangbang tepatnya di SDN 1 Berangbang, Kecamatan Negara. Kemudian ada Banjar Sekar Kejula, Desa Yehembang Kauh serta Banjar Panca Sari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo.
“Laporan terbaru warga terdampak kekeringan di wilayah Bamjar Panca Sari, Desa Mendoyo Dauh Tukad. Total ada lima titik wilayah yang terdampak kekeringan saat ini,” ungkap Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra sata dikonfirmasi, Senin 11 September 2023, sikutip dari yribunbali.com.
Laporan terbaru mencatat sedikitnya ada 100 KK dari total sekitar 270 KK di Banjar Panca Sari yang terdampak kekeringan.
Di wilayah ini, sebelumnya sumber air berasal dari air hutan atau air desa. Namun belakangan ini justru tak ada air.
“Sumber airnya sudah menurun. Bahkan warga setempat terpaksa sampai beli air untuk memenuhi tandon air yang dimiliknya,” jelasnya.
Pelaksana Tugas BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra mengatakan, untuk memberikan bantuan air bersih kepada masyarakat terdampak, pihaknya telah bersurat ke Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Bali untuk meminjam tempat penampungan air.
sedikitnya total ada 6 buah tandon yang diberikan dan akan dipasang di beberapa titik wilayah terdampak kekeringan.
Bagi warga yang mengalami kekeringan akan dibantu semaksimal mungkin. Penyaluran air bersih dilakukan sesuai permintaan atau kebutuhan masyarakat setempat.
Ia mengatakan sejauh ini pihaknya telah menyalurkan 119 robu liter air untuk waga yang membutuhkan. “Sejauh ini sudah 119 ribu liter yang kita salurkan. Semoga ini bisa membantu,” ujarnya. (*)