• Home
  • Indeks Berita
  • Ketentuan
  • Ketua PWI Pusat Ingatkan Media Massa Pentingnya Jaga Kebhinekaan   Jelang Pilkada 2024
  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Terms of Service
Sabtu, 18 Oktober 2025
  • Login
Suara Bali
Advertisement
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up
No Result
View All Result
Suara Bali
No Result
View All Result
Home Nasional

BNPB Bersama Pemkab Gelar Simulasi Penanganan Potensi Megahtrust di Mentawai

Handa by Handa
September 5, 2024
in Nasional
0
BNPB Bersama Pemkab Gelar Simulasi Penanganan Potensi Megahtrust di Mentawai
0
SHARES
Bagi ke FacebookBagi ke TwitterBagi ke WhatsApp

Kepala BNPB Suharyanto usai kegiatan simulasi penanganan darurat bersama unsur Pemerintah Kabupaten Kepu​​​lauan Mentawai, Sumatera Barat untuk mengantisipasi potensi megathrust di kabupaten setempat, Kamis (5/9). (foto: Humas BNPB).

Suarabali.co.id -u ntuk mengantisipasi potensi megathrust di kabupaten setempat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten Kepu​​​lauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) menggelar apel serta simulasi penanganan darurat bencana, Kanis (05/09/24).

Related posts

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Presiden Prabowo Instruksikan Menteri Terkait Jaga Stabilitas Harga Bahan Pangan Jelang Ramadhan

Februari 28, 2025
Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Hukuman Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan Diperberat Jadi 13 Tahun dalam Kasus Korupsi Gas LPG

Februari 28, 2025

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala BNPB Suharyanto, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono, Wakil Gubernur Audy Joynaldi, Penjabat Bupati Mentawai, Ketua DPRD, dan lembaga terkait lainnya.

“Hari ini dilakukan apel kesiapsiagaan serta simulasi secara mandiri untuk mengantisipasi bencana gempa bumi dan tsunami dengan skala megathrust,”​​​​​​ kata Suharyanto di Tuapejat, Kepulauan Mentawai, dilansir antaranews.com.

Ia mengatakan kegiatan apel tersebut dilakukan secara serentak di empat daerah, namun dipusatkan di Mentawai yang berjulukan “Bumi Sikerei”.

Empat daerah itu diprediksi oleh para ilmuwan berpotensi terjadi gempa bumi dan tsunami dalam skala megathrust. Tiga lainnya adalah Pangandaran, Cilacap, dan Pandeglang.

Ia mengatakan lewat kegiatan tersebut BNPB bersama pemerintah daerah serta instansi terkait ingin melihat kondisi langsung di lapangan, sekaligus mengevaluasi kesiapan mitigasi bencana.

Namun demikian ia meminta masyarakat agar menyikapi prediksi ilmuwan terkait megathrust itu secara bijaksana, tanpa kekhawatiran atau ketakutan yang berlebihan.

Ia menjelaskan potensi megathrust yang belakangan ini muncul ke hadapan publik bukanlah kejadian yang baru dan tiba-tiba begitu saja.

 

“Indonesia dengan posisi yang strategis sudah memiliki potensi itu sejak dulu, contohnya kejadian gempa bumi dan tsunami di Aceh (2004), Padang (2009), dan Mentawai (2010),” jelasnya.

Namun, lanjut Suharyanto lagi, sampai sekarang belum ada ilmu pengetahuan atau ahli yang bisa memprediksi dengan pasti kapan dan di mana bencana alam itu akan terjadi.

Oleh karena itu akan lebih baik menyiapkan mitigasi, meningkatkan pemahaman, kesiapan, serta kesiapsiagaan secara lebih maksimal ketimbang larut dalam ketakutan berlebihan.

Ia mengatakan instrumen pemerintah mulai dari tingkat pusat serta daerah sampai saat ini terus melakukan upaya mitigasi secara berkelanjutan.

Hal yang sama juga terus dilakukan BNPB lewat berbagai program rutin, seperti memasang alat peringatan dini secara modern di daerah yang dikategorikan rawan gempa dan tsunami.

Ia mengatakan BNPB juga berupaya menyiapkan dari sisi masyarakat lewat program desa tangguh bencana di sepanjang pesisir pantai.

Sampai saat ini tercatat sudah 3.000 desa tangguh bencana yang diprakarsai oleh BNPB, yang tersebar di berbagai kabupaten atau kota.

“Kita berdoa dan berharap gempa dan tsunami dengan skala megathrust itu tidak terjadi, tapi seandainya terjadi pun kita sudah punya persiapan. Targetnya adalah meminimalisasi dampak bencana sekecil mungkin,” katanya.

Dalam kegiatan tersebut BNPB juga memantau kondisi sarana dan prasarana yang, serta menghimpun berbagai masukan. (*/ant)

Previous Post

Pangdam IX/Udayana Menerima Kunjungan Persahabatan Delegasi Militer China

Next Post

3.000 Ahli Uralogi Dari Berbagai Begara Hadiri Kongres UAA di Nusa Dua Bali

Next Post
3.000 Ahli Uralogi Dari Berbagai Begara Hadiri Kongres UAA di Nusa Dua Bali

3.000 Ahli Uralogi Dari Berbagai Begara Hadiri Kongres UAA di Nusa Dua Bali

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

Lomba Ogoh-Ogoh Kabupaten Badung 2025: “Bhandana Bhuhkala Festival” Resmi Berakhir

7 bulan ago
ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

ASDP Gilimanuk Siapkan 54 Kapal Penumpang Hadapi Arus Mudik Lebaran 

7 bulan ago
Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

Penyeludupan Enam Ekor Penyu Hijau Berhasil Digagalkan

7 bulan ago
IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

IC Consultant Bali Gelar Edukasi Pajak untuk Pengusaha

7 bulan ago
Suara Bali

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

  • Redaksi
  • Ketentuan
  • Kode Etik

No Result
View All Result
  • Home
  • Bali
  • Nasional
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Suara Bali TV
  • Tokoh
  • Komunitas
  • Wake Up

© 2023 PT Suara Bali Media - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In