Nusa Dua, suarabali.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana membangun kampus Politeknik Penanggulangan Bencana di Sentul, Jawa Barat.
“Indonesia rawan bencana. Siapa yang mengawasi BNPB dan BPBD. Apakah ada rekrutmen dari orang-orang yang memiliki kualifikasi bencana, yang memiliki kualifikasi akademisi bencana. Ada jutaan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana,” kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Nusa Dua, Badung, Rabu (21/2/2018).
Untuk itu, menurut Willem Rampangilei, pihaknya berpandangan harus memiliki sumber pendidikan yang menghasilkan personel-personel yang memiliki kualifikasi penanggulangan bencana. “Kami akan mendirikan Politeknik Penangulangan Bencana,” ungkapnya.
Dia menerangkan, siapa saja boleh mendaftar ke kampus tersebut dan sekolah tersebut gratis. Setiap tahun BNPB akan menerima 70 siswa. “Yang sudah lulus SMA boleh mendaftar. Sekolahnya gratis, nantinya akan dibiayai oleh pemerintah,” ujarnya.
Politeknik Penangulangan Bencana tersebut akan menerima mahasiswa pada September 2018 . Sedangkan sosialisasi keberadaan sekolah tersebut dimulai pada April 2018. “Ketika mereka lulus langsung diterima jadi pegawai di BNPB dan BPBD,” jelasnya.
Untuk membuka politeknik tersebut, menurut dia, BNPB sudah bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan. Kurikulum pendidikan sudah disusun dan akan dibuka tiga program studi. “Nantinya ada tiga prodi (program studi). Di antaranya ada prodi penanggulangan bencana, logistik, dan bidang teknologi. Ini akan menjadi satu-satunya dunia,” ujarnya. (Dsd/Sir