Bandara Ngurah Rai Siapkan Empat Langkah  Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Senior Manager Aviation Security (Avsec) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Arief Sirajuddin saat konferensi pers di Badung, Kamis (7/12/2023). (foto:antara)
Badung, suarabali.co id  – Pihak Pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali menegaskan komitmennya untuk mencegah penyelundupan benih bening lobster yang saat ini menjadi perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Mencegah ini (penyelundupan benih bening lobster) komitmen avsec (aviation security) terkait integritas, peralatan kita siap, sumber daya manusia juga siap, tinggal integritas saja. Tembok Besar China jebol bukan karena musuh tetapi karena disuap, jadi ini komitmen,” kata Senior Manager Aviation Security Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali Arief Sirajuddin di Badung, Kamis, dikutip dari antaranews com.

Dikatakan Arif,  ada empat langkah pencegahan yang disiapkan di Bandara Ngurah Rai. Pertama melalui profiling, istilah ini digunakan untuk memantau gerak-gerik mencurigakan dari pengguna layanan di bandara. Selanjutnya memanfaatkan teknologi sensor x-ray dua kali pemeriksaan untuk keberangkatan internasional dan ada kriteria yang patut dicurigai, seperti deteksi warna cokelat kekuningan dalam koper penumpang.

Pada posisi ini, lanjut Arif,  petugas keamanan Bandara Ngurah Rai akan menempatkan orang-orang terbaiknya dengan sertifikasi tertentu. Mereka dapat membedakan pakaian, tumbuhan, bahkan mendeteksi benih bening lobster yang umumnya berusaha disembunyikan dengan membalutnya memakai tisu basah.

“Ketiga, data intelijen sudah jelas ke mana arah barang ini. Tentunya pesawat-pesawat tujuan tertentu itu kita waspada. Dan terakhir informasi dari intelijen di hulu jika ada pelaku-pelaku yang dicurigai maka akan diperiksa intensif di bandara,” ujar Arief.

Dirjen PSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Adin Nurawaluddin menjelaskan, selama ini benih bening lobster diekspor secara ilegal ke Vietnam melalui jalur yang beragam, salah satunya jalur udara, sehingga Kementerian Kelautan dan Perikanan memberi perhatian terhadap Bali yang lalu lintas udaranya padat.

Related posts

“Jadi, tujuannya kan sudah jelas ke Vietnam, jalurnya bisa macam-macam, lewat Batam menggunakan speedboat atau feri. Intinya mereka menghindari x-ray karena lewat laut tidak ada x-ray,” kata  Adin Nurawaluddin.
Di Bali, pihak keamanan bandara menaruh perhatian lebih ke maskapai yang melayani penerbangan langsung ke Vietnam. Dari rute ini memungkinkan para penyelundup datang ke Bali lewat jalur darat atau laut, kemudian dengan mudah ingin terbang dari Bali ke lokasi tujuan.

“Kalau untuk Bali itu yang kita waspadai karena adanya penerbangan langsung dari Bali ke Vietnam sehingga dimungkinkan pelaku itu dari Lombok lewat kargo atau darat bisa sampai Bali, dari Bali langsung ke Vietnam dengan maskapai Vietjet,” ujar Adin.

Next Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terbaru

Welcome Back!

Login to your account below

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.