Denpasar, suarabali.com – KPUD Bali menggelar deklarasi Pilkada Damai di halaman kantor KPUD Bali, Minggu (18/2/2018). Hadir dalam deklarasi tersebut dua pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Bali: I Wayan Koster-Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Koster-Ace) dan Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Mantra-Kerta).
Selain kedua paslon, deklarasi Pilkada Damai itu juga dihadiri Ketua KPUD Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi dan para komisioner, para ketua tim pemenangan, para pimpinan partai politik, ketua Bawaslu dan anggota, unsur Polri, TNI, serta para akademisi dan simpatisan dari kedua pasangan calon.
Ketua KPUD Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi menjelaskan, deklarasi Pilkada Damai dilaksanakan secara serentak di 171 daerah di Indonesia. “KPUD Bali juga melakukan Deklarasi Pilkada Damai,” ujarnya.
Beberapa poin deklarasi secara umum bisa diakses oleh seluruh pasangan calon. Namun, yang paling penting adalah soal SARA dan politik uang serta intimidasi atau kekerasan. Mendengungkan isu SARA, praktek politik uang, kekerasan, dan intimidasi bisa merusak tatanan demokrasi yang sudah ada saat ini.
Saat deklarasi, kedua paslon diminta untuk mengulangi butir-butir deklarasi yang dibacakan oleh salah satu komisioner KPUD Bali, lalu diikuti kedua paslon dan para ketua tim pemenangan. Usai pembacaan deklarasi, kedua paslon diminta menandatangani kesepakatan kampanye damai yang sudah disiapkan panitia.
Usai tanda tangan kesepakatan damai, dilanjutkan dengan pelepasan 30 ekor burung merpati, pelepasan balon berwarna merah putih bersama gambar kedua pasangan calon. Merpati adalah simbol kedamaian dan keharmonisan.
Salah satu paslon, IB Rai Dharmawijaya Mantra, mengatakan Bali memang harus damai dan harmoni sekalipun saat ini sedang menggelar Pilkada serentak. “Cukup dengan melakukan apa yang sudah digariskan KPU saja, maka damailah Bali sekalipun hiruk-pikuk demokrasi sedang terjadi,” ujarnya.
Menurut dia, Bali harus dijaga kedamaiannnya. Sebab, Bali seriang menjadi etalase dunia dalam berbagai hal, termasuk Bali sebagai Pulau Demokrasi dan Pulau Cinta. (Ade/Sir)