Badung, suarabali.co.id – Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Ny. Putri Koster secara resmi membuka Fashion Show Adi Warna Wastra Loka yang diselenggarakan oleh Dewan Kerajinan Nasional Daerah (DEKRANASDA) Provinsi Bali pada, Minggu 11 Juni 2023 di Garuda Wisnu Kencana (GWK),
Dalam sambutannya Gubernur Wayan Koster menyatakan rasa bangganya terhadap penyelenggaraan tersebut yang cukup megah karena ada fashion show Dekranasda Provinsi Bali yang menampilkan para desainer bertalenta dari anak-anak muda Bali.
“Ini adalah satu momentum yang baru pertama terlaksana di Provinsi Bali. Tentu ini berkat arahan dari Ibu – ibu dari Dekranas Pusat kepada Dekranasda Provinsi Bali dan kewajiban” ucap Koster.
Sebagai gubernur Ia mendukung penuh acara tersebut karena ini merupakan bagian dari hilirisasi pembangunan di Bali dalam berbagai sektor, khususnya sektor kerajinan rakyat dan ekonomi kreatif.
Koster menjelaskan, Bali memiliki kekayaan, keunikan dan keunggulan tradisi seni, budaya dan kearifan lokal yang diwariskan oleh leluhur sebagai warisan adiluhung yang harus dijaga, diwariskan, dilestarikan, dikembangkan dan diberdayakan. Nomor satu harus dilestarikan sebagai upaya untuk memuliakan karya adiluhung warisan leluhur Bali dan tetua Bali yang luar biasa. Selanjutnya dikembangkan agar dia terus bisa bertahan dan maju, dan diberdayakan supaya warisan ini bisa memberi manfaat ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali.
Dikatakannya, pembangunan Bali dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru telah mengimplementasikan salah satu program unggulan, diantaranya adalah penggunaan produk lokal Bali dengan Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2018, kemudian juga Surat Edaran Gubernur Bali yang mendorong agar menggunakan produk lokal baik pertanian, perikanan dan industri lokal Bali.
“Kita punya modal warisan yang luar biasa, punya sumber daya manusia bertalenta yang luar biasa, namun belum mendapat ruang yang memadai untuk tampil secara berkelas di panggung nasional maupun internasional” ujar Koster.
Pihaknya mendorong agar para talenta muda, baik para perajin, pelaku usaha, dan para desainer serta para model tampil dengan ruang yang Kami berikan.
Dulu orang Bali memiliki kekayaan keunggulan yang luar biasa, namun terpendam tidak dapat tampil, sekarang Kita tampil dengan penuh kemuliaan, tidak saja akan berdampak pada kemajuan lokal Bali tapi juga akan menjadi satu penanda Bali Era Baru yang dilirik oleh masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia. Itulah sebabnya acara yang dilaksanakan di Garuda Wisnu Kencana yang merupakan obyek wisata nasional dan dunia akan menyebarkan berita baik acara fashion pagelaran Adi Warna Wastra Loka.
“Saya sangat mendukung arahan Ibu – ibu OASE yang dilaksanakan oleh Dekranasda Provinsi Bali dan Kami memang memberikan dukungan konkret berupa anggaran yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Bali. Kami melihat perkembangannya luar biasa, ternyata para desainer Kami itu luar biasa. Tempo hari tampil di Tokyo, tampil di Paris dengan penuh kualitas yang bisa dibanggakan, tidak saja masyarakat Bali, tetapi masyarakat dunia. Sampai-sampai Christian Dior melihat hasil karya orang Bali ini sangat luar biasa.
Pagelaran fashion Adi Warna Wastra Loka memberikan ruang panggung untuk menampilkan karya-karya terbaik para desainer yang dibawakan oleh para model. Jadi produknya produk lokal Bali, yang mendesain juga orang Bali, yang jadi model juga orang Bali. Supaya Kita melihat tidak hanya model dari luar, tetapi juga melihat model – model orang Bali yang ternyata tidak kalah dari model nasional dan model internasional.
Oleh karena itu Kami sangat berharap kegiatan dan event seperti dapat terus berlanjut di tahun-tahun mendatang untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi para perajin talenta di Bali sekaligus menjadi bagian dari pada mengembangan ekonomi kreatif yang menjadi bagian pengembangan transformasi ekonomi Bali melalui Ekonomi Kerthi Bali yaitu ekonomi kreatif dan digital. “Ini adalah suatu upaya nyata untuk mendukung pembangunan perekonomian. Itulah sebabnya Saya tidak ada ragu lagi untuk membantu kegiatan ini sebagai upaya untuk memajukan seni, budaya dan kearifan lokal Bali yang sekaligus menjadi bagian untuk membangun perekonomian masyarakat Bali,” jelas Gubernur Bali, Wayan Koster.
Ketua Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Koster menghaturkan terima kasih dari ketulusan hati yang paling dalam kepada Bapak Gubernur Bali. Bapak Gubernur Bali sangat antusias ketika Saya menyampaikan gagasan kegiatan ini dengan tujuan untuk mengangkat talenta – talenta muda kita kedepan, sehingga para desainer Kita, top model Kita, penenun Kita dan semua ekosistem yang ada di lingkungannya terangkat dan menjadi sejahtera.
“Pagelaran fashion show Adi Warna Wastra Loka ini tiada lain agar kedepannya para desainer mempunyai wadah yang cukup untuk menuangkan ekspresi kreativitas mereka dengan harapan menjadi trendsetter untuk dunia mode, khususnya yang ada di Bali, nusantara, bahkan suatu saat kelak menjadi salah provinsi di Indonesia menjadi Pusat Mode Dunia,” ujar Ny. Putri Koster.
Ny. Putri Koster mengajak masyarakat Bali, untuk menciptakan busana seperti yang dilakukan oleh para penglingsir Kita dulu.
Fashion show Adi Warna Wastra Loka ini menghadirkan 9 busana tradisional payas pengantin yang akan dihadirkan oleh Tu Rah Mayun penata rias Kita, serta menghadirkan hasil karya busana modern. Badung
Fashion Show Adi Warna Wastra Loka menampilkan Body & Mind dari Dayu Karang dengan karya Dewangga, Vinaya Boutique dari Jung Sas dengan karya Nila Angsana, Looka Swarna dari Devi Indah Bestari dengan karya Fairytale from The West, Lusi Damai dari Lusi Damayanti dengan karya Seroja Dahayu, Jineng dari Aditya Wahyudi dengan karya Tridatu Jayaning Singgasana, Tude Togog dengan karya Ayana, SA.GA.RA dari Toni Megantara dengan karya Pangoh Taji, Gede Yudi Design dengan karya Ratna Kanta, Wastara BPD dari Dode Moneko dengan karya Ganika Bina Diksha, Dewi Anyar dengan karya The Earthsian, WIKS BENS dari Subena Putra dengan karya Wana Loka, Shima dari Ni Wayan Sumiati dengan karya Palm & Tropical, Ipong Design dari Ni Made Wirathi dengan karya Bumandhala Dakara, dan TAKSU dari I Ketut Adi Mariana dengan karya Sekar Jagat.